sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (Luqman: 13) Yakni perbuatan mempersekutukan Allah adalah perbuatan aniaya yang paling besar.
loading...Ada hukum tajwid yang harus diperhatikan ketika membaca surat Lukman, agar tidak keliru dalam membaca dan mengartikannya. Foto ilustrasi/ist Terdapat sejumlah hukum tajwid di surat Luqman ayat 13 dan 14 yang perlu dipahami umat muslim supaya tidak mengalami salah baca yang dapat menimbulkan salah dalam membaca Al Qur'an diharuskan untuk benar dan tartil atau dilakukan secara perlahan, serta mengetahui kapan bacaan harus berhenti dan ini sejumlah hukum tajwid di surat Luqman ayat 13 dan 14 Allah SWT berfirman وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌArtinya "Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." QS Luqman 13 Baca Juga Hukum Tajwid Surat Luqman Ayat 131. وَاِذْقَا = Mad Thabi'i sebab "qaf berharakat fathah" bertemu "alif" dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 لُقْمٰنَ = Qalqalah sugra sebab qalqalah "qaf sukun" berada di tengah kalimat. Dibaca memantul ringan. 3. لُقْمٰنَ = Mad Thabi'i sebab "mim berharakat fathah" bertemu "alif" dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 لِا بْنِه = Qalqalah sugra sebab qalqalah "ba sukun" berada di tengah kalimat. Dibaca memantul ringan. 5. لِا بْنِه = Mad Shilah Qashirah sebab "ha" bertemu dengan huruf selain hamzah. Dibaca panjang 2 harakat. 6. يَعِظُه = Mad Shilah Qashirah sebab "ha" bertemu dengan huruf selain hamzah. Dibaca panjang 2 harakat. 7. يٰبُنَيَّ = Mad Thabi'i sebab "ya berharakat fathah" bertemu "alif" dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat. 8. لَا تُشْرِكْ = Mad Thabi'i sebab "lam berharakat fathah" bertemu "alif" dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat. 9. بِا للهِ۫ = Tarqiq sebab lafadz Allah didahului oleh huruf hijaiyah "ba berharakat kasrah". Dibaca dengan tipis. 10. اِنَّ = Ghunnah sebab "nun bertasydid". Dibaca dengung dengan ditahan sampai 3 harakat. 11. الشِّرْكَ = Alif Lam Syamsiyah sebab huruf "alif lam" bertemu huruf syamsiyah "syin". Dibaca meleburkan dan memasukkan ke syin. 12. لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ = Izhar sebab "mim berharakat dhammah tanwin" bertemu huruf "ain". Dibaca عَظِيْمٌ = Mad Arid Lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Huruf mim dalam hal ini yang diwakaf. Dibaca panjang 2 sampai 6 SWT berfirman
13 Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.
Ilustrasi hukum tajwid surat Luqman ayat 13-14. Sumber UnsplashIlustrasi hukum tajwid surat Luqman ayat 13-14. Sumber UnsplashContoh Hukum Tajwid Surat Luqman Ayat 13-14وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌDan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kau mempersekutukan Allah, bahu-membahu mempersekutukan Allah ialah benar-benar kezaliman yang besar”.وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ"Dan Kami perintahkan kepada insan berbuat baik kepada kedua orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” HukumTajwid Surat Luqman Ayat 13: وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ Wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka laẓulmun 'aẓīm بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ الۤمّۤ ۗ Alif lām mīm. Alif Lām Mīm. تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْحَكِيْمِۙ Tilka āyātul-kitābil-ḥakīmi. Itulah ayat-ayat Al-Kitab Al-Qur’an yang penuh hikmah, هُدًى وَّرَحْمَةً لِّلْمُحْسِنِيْنَۙ Hudaw wa raḥmatal lil-muḥsinīna. sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ Allażīna yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa yu'tūnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum yūqinūna. yaitu orang-orang yang menegakkan salat, menunaikan zakat, dan meyakini adanya akhirat. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ Ulā'ika alā hudam mir rabbihim wa ulā'ika humul-mufliḥūna. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْتَرِيْ لَهْوَ الْحَدِيْثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍۖ وَّيَتَّخِذَهَا هُزُوًاۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ Wa minan-nāsi may yasytarī lahwal-ḥadīṡi liyuḍilla an sabīlillāhi bigairi ilmiw wa yattakhiżahā huzuwān, ulā'ika lahum ażābum muhīnun. Di antara manusia ada orang yang membeli percakapan kosong untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا وَلّٰى مُسْتَكْبِرًا كَاَنْ لَّمْ يَسْمَعْهَا كَاَنَّ فِيْٓ اُذُنَيْهِ وَقْرًاۚ فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ Wa iżā tutlā alaihi āyātunā wallā mustakbiran ka'allam yasmahā ka'anna fī użunaihi waqrān, fabasyyirhu biażābin alīmin. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia tidak mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya. Maka, berilah kabar gembira kepadanya dengan azab yang pedih. اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتُ النَّعِيْمِۙ Innal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti lahum jannātun naīmi. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, baginya surga-surga yang penuh kenikmatan. خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ Khālidīna fīhā, wadallāhi ḥaqqān, wa huwal-azīzul-ḥakīmu. Mereka kekal di dalamnya sebagai janji Allah yang benar. Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. خَلَقَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍۗ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيْمٍ Khalaqas-samāwāti bigairi amadin taraunahā wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bikum wa baṡṡa fīhā min kulli dābbahtin, wa anzalnā minas-samā'i mā'an fa ambatnā fīhā min kulli zaujin karīmin. Dia menciptakan langit tanpa tiang seperti yang kamu lihat dan meletakkan di bumi gunung-gunung yang kukuh agar ia tidak mengguncangkanmu serta menyebarkan padanya bumi segala jenis makhluk bergerak. Kami juga menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami menumbuhkan padanya segala pasangan yang baik. هٰذَا خَلْقُ اللّٰهِ فَاَرُوْنِيْ مَاذَا خَلَقَ الَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖۗ بَلِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ࣖ Hāżā khalqullāhi fa arūnī māżā khalaqal-lażīna min dūnihī, baliẓ-ẓālimūna fī ḍalālim mubīnin. Inilah ciptaan Allah. Maka, perlihatkanlah kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahanmu selain-Nya. Sebenarnya orang-orang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata. وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ Wa laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāhi, wa may yasykur fa'innamā yasykuru linafsihī, wa man kafara fa'innallāha ganiyyun ḥamīdun. Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.” وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ Wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa yaiẓuhū yā bunayya lā tusyrik billāhi, innasy-syirka laẓulmun aẓīmun. Ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan Allah itu benar-benar kezaliman yang besar.” وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ Wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi, ḥamalathu ummuhū wahnan alā wahniw wa fiṣāluhū fī āmaini anisykur lī wa liwālidaika, ilayyal-maṣīru. Kami mewasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Wasiat Kami, “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku kamu kembali. وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ Wa in jāhadāka alā an tusyrika bī mā laisa laka bihī ilmun falā tuṭihumā wa ṣāḥibhumā fid-dun-yā marūfān, wattabi sabīla man anāba ilayyaa, ṡumma ilayya marjiukum fa unabbi'ukum bimā kuntum tamalūna. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, tetapi pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan. يٰبُنَيَّ اِنَّهَآ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ Yā bunayya innahā in taku miṡqāla ḥabbatim min khardalin fatakun fī ṣakhratin au fis-samāwāti au fil-arḍi ya'ti bihallāhu, innallāha laṭīfun khabīrun. Luqman berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada suatu perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya untuk diberi balasan. Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Mahateliti. يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ Yā bunayya aqimiṣ-ṣalāta wa'mur bil-marūfi wanha anil-munkari waṣbir alā mā aṣābaka, inna żālika min azmil-umūri. Wahai anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah manusia berbuat yang makruf dan cegahlah mereka dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang harus diutamakan. وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ Wa lā tuṣair khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥān, innallāha lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhūrin. Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia karena sombong dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri. وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ ࣖ Waqṣid fī masy-yika wagḍuḍ min ṣautika, inna ankaral-aṣwāti laṣautul-ḥamīri. Berlakulah wajar dalam berjalan dan lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” اَلَمْ تَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَاَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهٗ ظَاهِرَةً وَّبَاطِنَةً ۗوَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ Alam tarau annallāha sakhkhara lakum mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa asbaga alaikum niamahū ẓāhirataw wa bāṭinahtan, wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīrin. Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu. Dia juga menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan batin untukmu. Akan tetapi, di antara manusia ada yang membantah keesaan Allah tanpa berdasarkan ilmu, petunjuk, dan kitab suci yang menerangi. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَاۗ اَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطٰنُ يَدْعُوْهُمْ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ Wa iżā qīla lahumuttabiū mā anzalallāhu qālū bal nattabiu mā wajadnā alaihi ābā'anā, awalau kānasy-syaiṭānu yadūhum ilā ażābis-saīri. Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah!” mereka menjawab, “Tidak. Kami justru hanya mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami.” Apakah mereka akan mengikuti nenek moyang mereka, walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala neraka? ۞ وَمَنْ يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ اِلَى اللّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ وَاِلَى اللّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ Wa may yuslim wajhahū ilallāhi wa huwa muḥsinun faqadistamsaka bil-urwatil-wuṡqā, wa ilallāhi āqibatul-umūri. Siapa yang berserah diri kepada Allah dan dia seorang muhsin, maka sungguh dia telah berpegang teguh pada buhul tali yang kukuh. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan. وَمَنْ كَفَرَ فَلَا يَحْزُنْكَ كُفْرُهٗۗ اِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ Wa man kafara falā yaḥzunka kufruhū, ilainā marjiuhum fanunabbi'uhum bimā amilū, innallāha alīmum biżātiṣ-ṣudūri. Siapa yang kufur, maka janganlah kekufurannya itu membuatmu Nabi Muhammad sedih. Kepada Kamilah tempat kembali mereka, lalu Kami memberitakan kepadanya apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. نُمَتِّعُهُمْ قَلِيْلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ اِلٰى عَذَابٍ غَلِيْظٍ Numattiuhum qalīlan ṡumma naḍṭarruhum ilā ażābin galīẓin. Kami membiarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami memaksa mereka masuk ke dalam azab yang keras. وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۗقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ۗبَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ Wa la'in sa'altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqūlunnallāhu, qulil-ḥamdu lillāhi, bal akṡaruhum lā yalamūna. Sungguh, jika engkau Nabi Muhammad bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” pasti mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ Lillāhi mā fis-samāwāti wal-arḍi, innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīdu. Milik Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allahlah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَامٌ وَّالْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ Wa lau anna mā fil-arḍi min syajaratin aqlāmuw wal-baḥru yamudduhū mim badihī sabatu abḥurim mā nafidat kalimātullāhi, innallāha azīzun ḥakīmun. Seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta ditambah tujuh lautan lagi setelah kering-nya, niscaya tidak akan pernah habis kalimatullah ditulis dengannya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ اِلَّا كَنَفْسٍ وَّاحِدَةٍ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ Mā khalqukum wa lā baṡukum illā kanafsiw wāḥidahtin, innallāha samīum baṣīrun. Menciptakan dan membangkitkan kamu bagi Allah hanyalah seperti mudahnya menciptakan dan membangkitkan satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۖ كُلٌّ يَّجْرِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّاَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ Alam tara annallāha yūlijul-laila fin-nahāri wa yūlijun-nahāra fil-laili wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara, kulluy yajrī ilā ajalim musammaw wa annallāha bimā tamalūna khabīrun. Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang, memasukkan siang ke dalam malam, dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai pada waktu yang ditentukan? Tidakkah pula engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan? ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الْبَاطِلُۙ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ ࣖ Żālika bi'annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yadūna min dūnihil-bāṭilu, wa annallāha huwal-aliyyul-kabīru. Demikian itu karena sesungguhnya Allahlah Tuhan yang sebenar-benarnya, apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil, dan sesungguhnya Allahlah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar. اَلَمْ تَرَ اَنَّ الْفُلْكَ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِنِعْمَتِ اللّٰهِ لِيُرِيَكُمْ مِّنْ اٰيٰتِهٖۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍ Alam tara annal-fulka tajrī fil-baḥri binimatillāhi liyuriyakum min āyātihī, inna fī żālika la'āyātil likulli ṣabbārin syakūrin. Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut berkat nikmat Allah agar Dia memperlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur. وَاِذَا غَشِيَهُمْ مَّوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ فَلَمَّا نَجّٰىهُمْ اِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُوْرٍ Wa iżā gasyiyahum maujun kaẓ-ẓulali daawullāha mukhliṣīna lahud-dīna, falammā najjāhum ilal-barri faminhum muqtaṣidun, wa mā yajḥadu bi'āyātinā illā kullu khattārin kafūrin. Apabila mereka digulung ombak besar seperti awan tebal, mereka menyeru kepada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya bagi-Nya. Kemudian, ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, sebagian kecil saja di antara mereka yang tetap menempuh jalan yang lurus. Tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain pengkhianat yang tidak berterima kasih. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَالِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖۖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِهٖ شَيْـًٔاۗ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ Ya ayyuhan-nāsuttaqū rabbakum wakhsyau yaumal lā yajzī wālidun aw waladihī, wa lā maulūdun huwa jāzin aw wālidihī syai'ān, inna wadallāhi ḥaqqun falā tagurrannakumul-ḥayātud-dun-yā, wa lā yagurrannakum billāhil-garūru. Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang ketika itu seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak dapat pula membela bapaknya sedikit pun! Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kamu diperdaya oleh kehidupan dunia dan jangan sampai karena kebaikan-kebaikan Allah kamu diperdaya oleh penipu. اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ Innallāha indahū ilmus-sāahti, wa yunazzilul-gaiṡa, wa yalamu mā fil-arḥāmi, wa mā tadrī nafsum māżā taksibu gadān, wa mā tadrī nafsum bi'ayyi arḍin tamūtu, innallāha alīmun khabīrun. Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dia kerjakan besok. Begitu pula, tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al QariahBacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia sederhana dan menyantuni duafa 50 hujan 51 an nisa ayat 19 52 Al-Baqarah ayat 72 53 Kayu 54 Ahmad 55 Hadis+kitab+zabur 56 al hujurat ayat 13 57 Ayat tentang niat 58 ar rahman 26 +ayat+1 82 Cahaya 83 Sunan+ibnu+majah+no+987 84 Surat Al-Imran Ayat 200 85 Surah an najm ayat 39
Hasil pencarian tentang hukum+tajwid+luqman+ayat+13-14 Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya hukum-hukum-Nya supaya kamu memahaminya. Ini adalah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam...nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya. Firman yang Aku wahyukan kepadamu ini, wahai Muhammad, merupakan ayat-ayat al-Qur'ân yang menjelaskan...berbagai hukum dan aturan yang terkandung di dalamnya. Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian, dalam surat ini dan surat lainnya, ayat-ayat yang jelas...dan menerangkan hukum-hukum. atas kita semua putusan Rabb kita yakni azab-Nya, yaitu sebagaimana yang telah diungkapkan-Nya pada ayat...As-Sajdah, 13. yang membacakan kepadamu ayat-ayat Kami Alquran, menyucikan kamu membersihkan kamu dari kesyirikan..., mengajari kamu Alkitab Alquran dan hikmah yakni hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, serta Alif laam raa hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya; inilah suatu Kitab yang ayat-ayatnya disusun...dengan rapi hal ini tampak pada susunan ayat-ayatnya yang memukau dan keindahan makna-maknanya serta...dijelaskan secara rinci yang kandungannya menjelaskan tentang hukum-hukum, kisah-kisah dan nasihat-nasihat Kitab lafal ayat ini menjadi Khabar Mubtada yang dijelaskan ayat-ayatnya maksudnya, dijelaskan di...dalamnya hukum-hukum, kisah-kisah dan nasihat-nasihat yakni bacaan dalam bahasa Arab lafal Qur-aanan Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya "Hai anakku Sesungguhnya melalui wahyu Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan berbagai macam hukum dan yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu Alquran dan mengajari mereka Alkitab yakni Alquran...dan hikmah maksudnya hukum-hukum yang terdapat di dalamnya serta menyucikan mereka dari kemusyrikan Dan hafallah ayat-ayat al-Qur'ân yang diturunkan dan diperdengarkan di rumah kalian....Catatlah ketegasan-ketegasan hukum yang pernah diucapkan Rasulullah. Luqman berkata "Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu "Bersyukurlah kepada Allah. Sesungguhnya hukuman orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dengan keluar dari aturan dan hukum-hukum...bunuh bagi orang yang membunuh, hukum salib bagi orang yang membunuh dan merampas harta, hukum potong..., dan di akhirat kelak mereka akan mendapatkan siksa yang pedih yaitu siksa api neraka1. 1 Pada ayat...ini dan ayat 38 surat ini, al-Qur'ân menerangkan bahwa hukuman yang ditetapkan itu hanya bermaksud untuk...Hukum ini telah mencapai suatu hasil yang tidak dicapai oleh hukum sipil buatan manusia dalam mencegah menurunkan kepada Mûsâ kitab Tawrât yang berisikan petunjuk kepada kebenaran dan penjelasan tentang hukum-hukum...Janganlah kalian mengganti ayat-ayat-Ku yang telah Aku turunkan dengan harga yang lebih murah dari kenikmatan...Barangsiapa tidak memutuskan hukum menurut syariat yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang Jumlah kalimat mulai dari ayat 14 sampai dengan akhir ayat 15 yaitu mulai dari lafal wa washshainal insaana Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat berisi petunjuk dari kesesatan dan cahaya untuk menjelaskan hukum-hukum...yang diambil untuk memutuskan hukum oleh nabi-nabi dari Bani Israel yang tunduk menyerahkan diri...kepada Allah bagi orang-orang Yahudi dan oleh orang-orang alim dan para pendeta yakni ahli-ahli hukum...orang-orang Yahudi dalam menyingkapkan sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad saw. yang kamu ketahui, tentang ayat...takutlah kepada-Ku dalam menyembunyikannya dan janganlah kamu beli, maksudnya, jangan kamu tukar ayat-ayat-Ku Jika mereka barpaling dari hukum Allah dan menginginkan yang lainnya, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah...mereka di dunia, karena jiwa mereka yang rusak oleh sebab dosa-dosa yang mereka perbuat dengan melanggar hukum...akan memberikan ganjaran atas segala perbuatan mereka. 1 Sesungguhnya kebanyakan manusia menentang hukum-hukum...Allah. 1 Ayat ini menunjukkan bahwa al-Qur'ân menetapkan asas teritorial hukum, dalam artian bahwa...Belakangan asas ini baru dikenal dalam hukum modern. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya ayat ini menjadi Jawab dari...Apakah belum pernah datang kepada kalian rasul-rasul di antara kalian yang membacakan kepada kalian ayat-ayat...As-Sajdah, 13 terhadap orang-orang yang kafir. As-Sajdah, 13....Apakah kamu akan menyelamatkan maksudnya, mengeluarkan orang yang berada dalam neraka kalimat ayat Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah tentang syair ayat ini diturunkan sebagai sanggahan terhadap perkataan orang-orang kafir, karena mereka...tiada lain hanyalah pelajaran nasihat dan Kitab yang memberi penerangan yang menjelaskan tentang hukum-hukum Allah Maha mengetahui segala urusan kalian dan Mahabijaksana dalam menetapkan hukum-hukum yang sesuai...dengan keadaan kalian. 1 1 Dalam tafsir edisi bahasa Arab pada ayat ini terdapat kesalahan cetak...Kalimat itu merupakan terjemahan ayat selanjutnya....Allah Maha Mengetahui segala urusan kalian dan Mahabijaksana dalam menetapkan hukum-hukum yang sesuai yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum...Jika kamu khawatir bahwa keduanya suami isteri tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak...Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya....Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Luqman hikmah antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya...Sehubungan dengan hal ini Luqman pernah mengatakan, "Aku tidak pernah merasa cukup apabila aku telah...Luqman menjawab, "Dia adalah orang yang tidak mempedulikan orang lain yang melihatnya sewaktu dia mengerjakan Apakah mereka, orang-orang yang melanggar perintah dan larangan Allah, hendak berhukum dengan hukum jahiliah..., bahkan hawa nafsulah yang berkuasa dengan menjadikan kecenderungan dan kepura-puraan sebagai asas hukum...Adakah hukum yang lebih baik dari hukum Allah bagi kaum yang yakin akan syariat dan tunduk kepada kebenaran...Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang tahu akan kebaikan hukum-hukum Allah. Di dalamnya terdapat kitab-kitab maksudnya hukum-hukum yang tertulis yang lurus artinya hukum-hukum ayat ini disebutkan di dalam surah ini sebanyak tiga puluh satu kali....Istifham atau kata tanya yang terdapat dalam ayat ini mengandung makna taqrir atau menetapkan, demikian...Karena sesungguhnya tiada sekali-kali aku bacakan kepada mereka ayat ini, "Maka manakah nikmat-nikmat...Ar Rahman, 13 melainkan mereka menjawabnya, "Wahai Rabb kami, tiada satu pun nikmat-Mu yang kami dustakan Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia menasihatinya, "Hai anakku lafal bunayya