2 Lampu (lighting) yang digunakan untuk penerangan panggung. 3. Cahaya merupakan bagian penting dalam pertunjukan. Berbagai objek yang ada di pentas akan memberi kesan tertentu jika terkena cahaya, termasuk wajah manusia yang memiliki bentuk tiga dimensional. Kesalahan dalam memberi bayangan pada wajah akan Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas – Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas Pentas adalah tempat dimana para penyanyi, aktor, penari, atau pemusik melakukan pertunjukan di depan penonton. Pentas biasanya memiliki beberapa bagian, salah satunya adalah penataan lampu. Lampu adalah salah satu komponen penting dalam sebuah pertunjukan. Lampu menciptakan atmosfir dan membantu menciptakan suasana di pentas. Jika lampu ditata dengan benar, dapat meningkatkan kualitas pertunjukan. Penataan lampu di atas pentas sebenarnya cukup sederhana. Pertama-tama, Anda harus menentukan tipe lampu yang akan digunakan. Lampu biasanya terdiri dari lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. Lampu panggung biasanya digunakan untuk menyinari area pentas secara keseluruhan. Lampu sorot digunakan untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis dan menekankan pada objek atau orang yang sedang bertindak. Sedangkan lampu gantung biasanya digunakan untuk memberikan sentuhan artistik. Setelah Anda menentukan tipe lampu yang akan digunakan, Anda harus menentukan letak lampu. Lampu harus ditempatkan dengan benar agar dapat menciptakan suasana yang tepat. Lampu harus ditempatkan di tempat yang tepat sehingga dapat menciptakan bayangan dan efek dramatis di pentas. Selanjutnya, Anda harus mengatur ketinggian lampu. Ketinggian lampu harus disesuaikan dengan tinggi orang yang sedang bertindak. Ketinggian lampu harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga cahaya lampu tidak menyilaukan mata para penonton. Terakhir, Anda harus mengatur intensitas dan warna lampu. Intensitas cahaya lampu harus disesuaikan dengan kondisi di pentas. Anda dapat menggunakan lampu berwarna untuk mengatur suasana. Jika Anda ingin menciptakan suasana yang lebih dramatis, Anda dapat menggunakan warna-warna tertentu. Itulah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menata lampu di atas pentas. Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menata lampu di pentas dengan benar dan menciptakan suasana yang tepat. Jika Anda melakukannya dengan benar, Anda dapat meningkatkan kualitas pertunjukan dan menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi para penonton. Penjelasan Lengkap Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas1. Tentukan tipe lampu yang akan digunakan, seperti lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. 2. Tentukan letak lampu yang tepat agar dapat menciptakan bayangan dan efek dramatis di pentas. 3. Sesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. 4. Atur intensitas dan warna lampu untuk menciptakan suasana yang tepat. 5. Gunakan lampu berwarna untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis. Penjelasan Lengkap Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas 1. Tentukan tipe lampu yang akan digunakan, seperti lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. Penataan lampu di atas pentas adalah salah satu komponen penting dalam penciptaan atmosfer yang tepat untuk berbagai jenis pertunjukan. Proses ini mencakup proses memilih, menempatkan, dan menyesuaikan lampu dengan efektivitas tertinggi. Pertama, Anda harus menentukan tipe lampu yang akan digunakan. Beberapa tipe lampu yang umum digunakan di pentas termasuk lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. Lampu panggung dapat digunakan untuk menghasilkan cahaya yang lebih terang dan mencakup area yang lebih luas. Lampu sorot dapat digunakan untuk mencakup area lebih lokal dan membuat cahaya lebih terang di titik tertentu. Lampu gantung dapat digunakan untuk menciptakan efek dramatis dan untuk menciptakan cahaya yang lebih difus. Setelah memilih tipe lampu, Anda harus memikirkan penempatan lampu yang tepat. Ini bisa berarti menempatkan lampu di atas pentas atau di luar pentas. Pada kasus lampu di luar pentas, Anda harus memikirkan ketinggian dan sudut yang tepat. Pada kasus lampu di atas pentas, Anda harus memikirkan ketinggian yang tepat, serta jenis lampu yang tepat untuk area tertentu. Ketika menempatkan lampu, Anda juga harus memikirkan pencahayaan yang tepat untuk pentas. Ini bisa berarti menyesuaikan warna, intensitas, dan fokus cahaya. Anda juga harus mempertimbangkan jenis cahaya yang dapat membuat pertunjukan lebih dramatis dan menarik. Setelah cahaya diatur, Anda harus melakukan tes pencahayaan. Ini akan membantu Anda menentukan jika perlu mengubah posisi lampu atau menyesuaikan intensitas cahaya. Pada tes ini, Anda perlu memantau bagaimana cahaya mempengaruhi panggung dan bagaimana penonton akan mengalami pertunjukan. Penataan lampu di atas pentas dapat menjadi proses yang lama dan menyita waktu. Namun, dengan melakukan proses dengan hati-hati dan menggunakan tipe lampu yang tepat, Anda dapat menciptakan efek yang menarik dan dramatis untuk pertunjukan Anda. 2. Tentukan letak lampu yang tepat agar dapat menciptakan bayangan dan efek dramatis di pentas. Penataan lampu di atas pentas bertujuan untuk menciptakan efek dramatis dan bayangan pada pentas. Ini dapat membantu menciptakan atmosfer yang menarik untuk pentas. Penataan lampu yang tepat akan membantu menciptakan pengalaman yang mengagumkan bagi penonton. Pertama, pentas harus diberi cahaya yang menyediakan sinar yang dibutuhkan untuk menciptakan rasa nyaman. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan lampu yang menyediakan cahaya secara merata dan tidak berubah-ubah. Ini akan memastikan bahwa pentas dapat memberikan tampilan yang menarik dan konsisten. Kedua, gunakan lampu yang dapat ditata dengan cara yang tepat untuk menciptakan efek dramatis. Lampu yang memiliki fitur dimming dan focus dapat diatur dengan cara yang tepat untuk menciptakan bayangan dan efek dramatis. Lampu harus diatur dengan cara yang tepat agar dapat menciptakan efek yang diinginkan. Ketiga, pastikan bahwa lampu yang dipilih dapat memberikan efek yang diinginkan. Lampu harus dipilih dengan hati-hati agar dapat menciptakan efek yang diinginkan. Lampu yang dipilih harus memiliki warna yang tepat dan intensitas yang tepat agar dapat menciptakan efek dramatis. Keempat, pastikan bahwa lampu yang dipilih dapat dimatikan atau dimanipulasi dengan mudah. Hal ini akan memastikan bahwa pengaturan cahaya dapat diubah sesuai kebutuhan. Lampu juga harus dapat dimanipulasi dengan mudah agar dapat menciptakan efek yang diinginkan. Dengan menggunakan cara penataan lampu yang tepat, Anda dapat menciptakan efek dramatis di pentas dan menciptakan suasana yang menarik bagi penonton. Penataan lampu yang tepat di pentas akan memastikan bahwa pentas dapat memberikan pengalaman yang menarik dan menyenangkan bagi penonton. 3. Sesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Ketinggian lampu adalah salah satu aspek penting dalam penataan lampu di atas pentas. Ini adalah faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan apakah pencahayaan akan berfungsi dengan baik atau tidak. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Ketika menyesuaikan ketinggian lampu, pertama-tama Anda harus memastikan bahwa lampu terletak pada ketinggian yang sesuai. Ini berarti bahwa jika tinggi orang yang sedang aktif di pentas adalah 4 kaki, maka ketinggian lampu harus sekitar 4 kaki juga. Ini akan memastikan bahwa lampu memberikan pencahayaan yang tepat dan tidak membuat orang-orang yang sedang aktif di pentas terlalu terang atau terlalu gelap. Selain itu, Anda harus memastikan bahwa lampu terletak pada jarak yang tepat dari orang yang sedang aktif di pentas. Ini berarti bahwa jarak antara lampu dan orang yang sedang aktif di pentas harus sesuai dengan tinggi orang tersebut. Misalnya, jika tinggi orang yang sedang aktif di pentas adalah 4 kaki, maka jarak antara lampu dan orang tersebut harus sekitar 4 kaki juga. Ini akan memastikan bahwa lampu tidak memberikan pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu gelap. Ketika menyesuaikan ketinggian lampu, Anda juga harus mempertimbangkan jenis lampu yang Anda gunakan. Beberapa jenis lampu hanya akan memberikan pencahayaan yang tepat jika ditempatkan pada ketinggian yang sesuai. Misalnya, lampu PAR Parabolic Aluminized Reflector hanya akan memberikan pencahayaan yang tepat jika ditempatkan pada ketinggian 8-10 kaki. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa jenis lampu yang Anda gunakan sesuai dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas, Anda juga bisa menggunakan peralatan yang disebut “rigger”. Rigger adalah alat yang dapat Anda gunakan untuk mengatur ketinggian lampu dengan tepat. Alat ini juga akan memastikan bahwa lampu terletak pada jarak yang tepat dari orang yang sedang aktif di pentas. Anda bisa menggunakan rigger untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tepat dan memastikan bahwa pencahayaan yang dihasilkan adalah tepat. Jadi, untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas, Anda harus memastikan bahwa lampu terletak pada ketinggian yang sesuai dan jarak yang tepat dari orang tersebut. Anda juga harus memastikan bahwa jenis lampu yang Anda gunakan sesuai dengan tinggi orang tersebut. Terakhir, Anda bisa menggunakan alat rigger untuk memastikan bahwa ketinggian lampu sesuai dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Dengan menyesuaikan ketinggian lampu dengan tepat, Anda akan memastikan bahwa pencahayaan yang dihasilkan adalah tepat. 4. Atur intensitas dan warna lampu untuk menciptakan suasana yang tepat. Lampu pentas adalah salah satu komponen penting dalam menciptakan suasana yang tepat untuk pertunjukan teater, konser, dan berbagai acara lainnya. Intensitas dan warna lampu yang dipilih dapat menentukan bagaimana pertunjukan akan terlihat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa penataan lampu di atas pentas dipilih dengan cermat. Intensitas cahaya dapat menciptakan suasana yang berbeda. Lampu yang terlalu terang dapat membuat pertunjukan terlihat terlalu mencolok, sedangkan lampu yang terlalu redup dapat membuat orang merasa sunyi dan tidak menyenangkan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa intensitas lampu dipilih dengan benar, sehingga dapat menciptakan suasana yang tepat. Selain intensitas, warna lampu juga penting. Warna lampu dapat membuat ruang terlihat berbeda, dan dapat menentukan bagaimana orang merasakan ruangan. Warna yang cerah dan menyenangkan seperti kuning, merah, dan hijau dapat menciptakan suasana yang positif dan bahagia, sedangkan warna yang lebih gelap seperti biru dan ungu dapat menciptakan suasana yang lebih tenang dan kontemplatif. Ketika menata lampu di atas pentas, penting untuk mempertimbangkan kembali warna dan intensitas yang dipilih. Intensitas yang terlalu terang atau redup dapat membuat pertunjukan terlihat tidak menyenangkan, sedangkan warna yang salah dapat menciptakan suasana yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa warna dan intensitas yang dipilih sesuai dengan jenis pertunjukan, dan dapat menciptakan suasana yang tepat. 5. Gunakan lampu berwarna untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis. Lampu berwarna adalah salah satu cara terbaik untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis di atas pentas. Lampu berwarna dapat memberikan pencahayaan yang unik dan dapat membantu menciptakan efek yang menarik. Lampu berwarna dapat digunakan untuk menciptakan warna-warna yang menarik di pentas dan memberikan pencahayaan tambahan untuk menekankan suasana yang ingin dicapai. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan lampu berwarna di atas pentas adalah memastikan bahwa lampu tersebut dapat diposisikan dengan benar. Lampu harus diposisikan dengan tepat agar cahaya yang dihasilkan dapat melekat dengan baik ke obyek yang ingin ditonjolkan. Lampu harus diposisikan dengan benar agar dapat membentuk gambar yang tepat dan memaksimalkan efek yang ingin dicapai. Selain itu, juga perlu diperhatikan bahwa lampu berwarna harus dipilih sesuai dengan efek yang ingin dicapai. Lampu yang dipilih harus cocok dengan jenis pencahayaan yang diinginkan. Hal ini dapat membantu menciptakan suasana yang lebih dramatis di atas pentas. Ketika memilih lampu berwarna, juga perlu diperhatikan bahwa lampu harus dipilih dengan tepat. Lampu yang dipilih harus sesuai dengan jenis pencahayaan yang diinginkan dan harus memiliki fitur dimming yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat membantu menciptakan efek yang tepat dan memaksimalkan efek dramatis yang diinginkan. Jadi, lampu berwarna adalah salah satu cara terbaik untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis di atas pentas. Lampu berwarna harus dipilih dengan benar sesuai dengan jenis pencahayaan yang diinginkan dan harus diposisikan dengan tepat agar dapat menghasilkan efek yang menarik. Dengan mempertimbangkan semua hal tersebut, Anda dapat menciptakan suasana yang lebih dramatis di pentas.
Penataannyabagaimana, jenis pohonnya apa, semua itu akan kita pelajari terlebih dahulu agar nantinya berbagai tanaman pohon yang kita tanam benar-benar bisa berfungsi seperti keinginan. Untuk itu nanti kita juga akan mengupas satu contoh untuk Gambar Menata Pohon di Halaman Rumah yang bisa jadi bahan rujukan kita.
[Satu exsplorasi. Untuk menghindari dari pertunjukan balackout’] Pernahkah menangani pertunjukan dengan adegan yang cukup banyak? Suatu kali usai pertunjukan teater, seorang penonton berkata; nonton teater coma’. Kenapa? Karena adegan dalam pertunjukan itu pendek-pendek dan adegannya cukup banyak. Sehingga pergantian adegan menjadi mengganggu. Hal seperti ini perlu disiasati. Untuk menghindari, seperti apa yang dikatakan penonton diatas nonton teater blackout’ Dalam panggung pertunjukan, salah satu unsur artistik adalah lighting. Dengan lighting semua bisa dilihat dan semua bisa diamati [visibilitas]. Lighting dan setting menjadi sebuah kebutuhan untuk mendapatkan ekspresi visual, guna menunjang pertunjukan menjadi baik. Seorang Lighting Disainer [LD] perlu memikirkan seperti apa visual yang akan dibuat? Yang tentunya senapas dengan adegan dan Juga untuk menjaga kesinambungan adegan berjalan. Misalkan pergantian Que, pemindahan fokus, transisi adegan dengan adegan selanjutnya atau pergantian babak. Untuk menjaga supaya alur pertunjukan terasa pas. Maka diperlukan exsplorasi, untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan pilihan ekspresi. Tidak menutup kemungkinan memanfaatkan dengan apa yang ada di panggung, juga bisa mengkombinasikan setting dengan ciklorama [back drib]. Berikut contoh foto dan video Rancangan dan representasi Graha Bhakti Budaya. Judul ;TitikTerang [sidang rakyat dimulai]. Prod Satu Merah Panggung. Naskah/Strd Ratna Sarumpaet. LightAzis Dyink Kombinasi seting & ciklorama [dorsum drop] Graha Bhakti Budaya [TIM]. Judul Horas Amang. Prod Teater Legiun. Naskah/Strd Ibas Aragi. Light Azis Dyink Graha Bhakti Budaya [TIM]. Judul Mastodon dan Burung Kondor. Prod Bengkel Teater Rendra. Std Ken Zuraida. Arts Aidil Usman. Lite Azis Dyink Ekplorasi siluet & video proyektor Gedung Kesenian Dki jakarta. Judul Kenapa Ryan Berubah. Prod Pekcho Teater. Low-cal Azis Dyink. Foto dok. Pekcho Teater Besar [TIM]. Judul Lutung Kasarung. Std. Didi Petet. Arts&Foto Erman Soelaeman. Calorie-free Azis Dyink. Ciputra Artpreneur. Judul Opera Ikan Asin. Prod Teater Koma. Std Nano Riantiarno. Art Taufan. Low-cal Azis Dyink. Foto Riskindi Muhamad Satu contoh mensiasati, untuk terhindar dari teater coma’. Pergantian seting menjadi sebuah adegan cahaya menjadi nyawa pertunjukan, cahaya mengendalikan pertunjukan. Kesalahan pada cahaya seluruh penonton akan menjadi saksi. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromaknetik yang kasat mata.[wik dari sudut yang bebeda seorang seniman scenografi mengatakan cahaya adalah pengungkap kehadiran. Dan Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan untuk menjalankan kewenangan tersebut [ Di dalam satu pentas seni cahaya menjadi faktor penting disaat pertujukan itu berlangsung. Cahaya menentukan visibilitas. Apa yang dilihat dan apa yang bisa diamati penonton ditentukan oleh cahaya. Cahaya menentukan yang mana yang akan dilihat penonton. Yang mana yang lebih fokus dilihat penonton. Cahaya menjadi berkuasa. Kekuasaan yang dimaksud disini bukanlah kekuasaan yang sering disebut oleh kaum revolusioner. Dalam pertunjukan teater/drama, cahaya menentukan jalannya pertunjukan, mengatur alur dari penonton hadir hingga pertujukan berakhir. Dramatik dan jalannya adegan juga ditentukan oleh cahaya, selain musik dan aktor tentunya. Untuk memulai suatu adegan apakah lambat atau cepat cahaya yang membuat. Begitu pula untuk menutup adegan. Ketika adegan sudah dibangun oleh aktor dan adegan tersebut harusnya diakhiri dengan cepat [Black Out] tetapi cahaya tidak melakukan itu, maka penonton merasa dramatik yang sudah dibangun oleh aktor menjadi menguap atau dramatiknya terganggu. Untuk menjaga alur dramatik , dibutuhkan ketepatan cahaya. Bagaimana memulai dan bagaimana mengakhiri adegan. Dan warna-warna yang dapat menguatkan. Disini cahaya berkuasa. Kekuasaan cahaya dilemahkan Sebelumnya perlu kita ketahui. Seorang lighting designer [LD] /lightingman’ disini [indonesia] sangat terbiasa, LD /’lighting human’ bukan hanya sebagai penata cahaya tetapi juga memasang lampu dan sekaligus menjadi oprator untuk pertunjukan. Berikut beberapa contoh kekuasaan cahaya dilemahkan. Lighting man’ pemula Seorang LD /’lighting man’ pemula dalam sebuah produksi teater amatir, teater sekolah sering kurang mendapatkan kepercayaan penuh seniornya yang menjadi sutradara. Dalam kerja pemasangan lampu sering seniornya mengoreksi dan merubah rancangan tata cahaya yang sudah dipikirkan LD /lighting man’. Karena kekuasaan senior maka keinginannya dipenuhi. Dengan keterbatasan jumlah lampu yang biasa kita jumpai, maka harus ada yang dikorbankan. LD/Lighting man’ harus berpikir ulang supaya apa yang dikorbankan tidak mengganggu rancangan yang sudah disiapkan. Atau lampu yang dikorbankan bukan lampu yang vital. Tetapi pertibangan itu sering terlupakan, dan baru disadari ketika pertunjukan akan dimulai. Sutradara mengarahkan oprator Ketika pertunjukan berjalan Sutradara ikut mengarahkan langsung operator untuk keinginan cahayanya. Hal itu adalah sebuah kesalahan. Konsentrasi operator akan terganggu dan mengakibatkan ketika pertujukan berjalan banyak terjadi kesalahan. Sutradara boleh mengingatkan operator untuk pergantian adegan. Atau menggantikan tugas phase manager. Untuk keinginan-keinginan rancangan cahaya harusnya disampaikan waktu proses latihan. Atau menjadi koreksi yang dicatat. Perlu diingat cahaya menjadi nyawa pertunjukan, cahaya mengendalikan pertunjukan. Kesalahan pada cahaya seluruh penonton akan menjadi saksi. Maka ketika pertunjukan berlangsung rancangan cahaya berakhir. Jika ada koreksi masukkan dalam catatan. Pemahaman ini perlu diketahui kita bersama. LD/’Lighting homo’ sangat berkuasa ketika pertunjukan, meskipun kurang lebih durasi selama satu setegah jam. Kekuasaan yang dimilikinya pun bukan kekuasaan otoriter. Tapi kekuasaan super’, karena jika melakukan kesalahan langsung mendapatkan hukuman. Presentasikan rancanganmu sebaik mungkin. Persiapkan, matangkan. Dalami ilmu lighting dengan seksama, jadilah LD/’Lighting man’ yang sesungguhnya. Kamu punya kuasa. Jangan jadi ’Lighting man’ sekarang ada besuk tiada. Salam buat teman-teman Festival Teater Jakarta [FTJ]. Workshop Lighting di ATAP [sebuah catatan] Seorang bapak scenografi indonesia dengan sangat filosofis mengatakan, cahaya adalah, “Pengungkap kehadiran”. Cahaya tidak akan nampak tanpa objek yang diterangi, Onjek akan nampak setelah cahaya itu hadir. Kehadiran cahaya di ruang gelap tidak akan nampak, jika tidak ada objek, partikel-partikel debu yang beterbangan. Hari pertama. Sesi 1 [siang] Tentang sumber cahaya. Suber cahaya dibagi dua. Alami dan buatan. 1. Alami – Matahari – Bulan – Api 2. Buatan – Lilin – Lampu minyak – Lampu listrik. Dasar untuk menjadi lighting homo’ [lighting designer]. lighting man’ harus berbeda kepekaan melihat cahaya, dibandingkan dengan orang pada umumnya. Orang awam melihat cahaya hanya sebagai penerangan. Cahaya membuat terang. Jika kita melihat cahaya di lingkungan, baik cahaya alami atau cahaya buatan, misalnya Matahari terbit, siang hari, Bulan purnama atau bulan sabit, lilin atau api, lampu neon atau lampu pijar. Seorang lighting human’ harus memikirkan. Bagaimana suasana cahaya itu kalau dipindahkan ke atas panggung. Akan menggunakan lampu jenis apa saja? Dengan warna nomer berapa? Ketika cahaya alami, matahari terbit menerangi kemudian siang, lalu tenggelam dan menjadi malam. Gelap. Seorang ilmuwan Thomas Alva Edison mengatasi itu. Ia membuat malam menjadi terang. Tahun 1879 Ia menemukan lampu pijar, yang sebelumnya juga ia menemukan generator listrik. Kegunaan Cahaya – Cahaya sebagai fungsinya, Setelah ditemukannya generator listrik dan lampu pijar. Cahaya hadir sebagai fungsinya, menerangi. Ruang-ruang yang gelap menjadi terang ketika ada cahaya. – cahaya untuk menonjolkan objek. Jika cahaya yang mengenai objek lebih terang dari cahaya sekitarnya, maka objek tersebut akan nampak menonjol dan lebih fokus. – Cahaya menciptakan suasana. Dengan di temukannya jenis lensa dan beberapa model lampu. Seorang lighting human being’ dapat memanfaatkan untuk kreatifnya. Dengan menggunakan beberapa lampu dengan sudut yang berbeda, warna, intesitasnya lighting man’ dapat menciptakan suasana. Menghitung daya Sebelum kita mulai menghitung. Berikut contoh kasus yang terjadi. Pada festival Teater Jakarta beberapa waktu lalu, pertunjukan berlangsung di Teater Luwes Institut Kesenian Jakarta. Ketika pertunjukan berjalan terjadi insiden dua kali mati lampu. Dikarenakan daya yang digunakan untuk pertunjukan melebihi kapasitas daya yang tersedia di gedung itu. Seorang lighting man’ harus tahu berapa daya listrik yang dibutuhkan untuk pertunjukannya, untuk dicocokkan dengan daya listrik yang tersedia. Jika daya yang tersedia di gedung tidak mencukupi, lighting homo’ harus sudah mempunyai solusinya. Hal itu harus diketahui sebelum hari persiapan. Sehingga tidak terjadi kasus seperti di atas. Untuk mengetahui berapa watt daya yang kamu butuhkan? Hitunglah seluruh daya lampu di light plot yang kamu buat. Berikut rumus menghitung daya. Perlu diingat, listrik yang di pakai di Indonesia baik Genset ataupun PLN menggunakan tegangan listrik 220 Volt. I = arus listrik [amper] 5 =tegangan listrik [volt] P = Power/Daya [watt] P = Five ten I [amper] P I = —– V Sebagai contoh, Arus listrik sebuah rumah terpasang 6 Amper. Berarti rumah tersebut bisa menggunakan daya listrik sebesar Watt. P = 220 V 10 6 A = P = Watt Pengenalan Lampu Pangung – Jenis dan karakter cahaya lampu panggung – Mengatur aksesoris lampu panggung Selengkapnya baca, – Sudut cahaya dan efek bayangan yang ditimbulkan selengkapnya baca, – Fokus lampu /mengarahkan lampu [overlaping dan tidak overlaping] Selengkapnya baca, – Three indicate lighting sebagai penataan idial, selengkapnya baca 4 Sifat Cahaya Selalu Hadir di lampu Panggung – Intensitas – Distribusi [arah/sudut] – Warna – Gerakan [Perubahan] Perbedaan Sistem Instalasi Lampu Konvensional dan lampu LED Sistem instalasi lampu konvensional Sistem instalasi lampu LED Sesudah peserta menerima materi di atas. Peserta dibagi menjadi empat kelompok, dan Masing-masing diberitugas untuk membuat sebuah pertunjukan 5 menit. Musikalisasi Puisi 2 kelompok, Pembacaan puisi dan monolog. Hari Pertama. Sesi ii [malam] Praktek materi yang diberikan di sesi 1. Setiap kelompok mencoba lampu konvensional dan lampu LED. Dengan model di atas panggung Hari kedua. Sesi 1 [siang] Menyatukan gagasan individu menjadi gagasan kelompok. Sesi two [malam] Presentasi pertunjukan masing-masing kelompok. Evaluasi dan Tanya Jawab Perlu kita sadari bahwa dalam sebuah pertunjukan, cahaya merupakan unsur pendukung. Selain ada artistik, musik dan kostum. Kreatifitas keempat bidang itu semua bertolak dari gagasan sutradara. Sehingga keempat bidang saling bekerjasama. Tidak mengatur dirinya sendiri tanpa keterlibatan yang lain. Seperti yang terjadi malam itu. Koreksi Mas Jose Rizal Manua pada pertunjukan monolog Depressed’ yang dimainkan oleh penulisnya, Ferry Nyoe . Aktor di panggung dalam suasana depresi tetapi cahaya latar belakang berkedip-kedip sehingga bukan menguatkan tetapi mengganggu adegan. Pada kesempatan itu Juga di jelaskan bahwa, harus hati-hati menggunakan warna dari lampu LED, pada warna tertentu jika mengenai kulit atau wajah justru merusak tekstur kulit pemain. Dan untuk mengatasi itu perlu ditambahkan cahaya dari lampu konvensional, terutama dari arah depan.[ini sekalian menjawab pertanyaan dari dormyhead’] Warna LED akan lebih baik untuk membangun suasana adegan, begitu tambahan masukan dari Zank Smooth. Lighting man’ dari Jakarta Pusat. Pada malam itu ketua ATAP, Budi Kecil mengutarakan pengalamannya dan pertanyaan. Bagaimana ketika melakukan pertunjukan keliling dengan kondisi tempat dan fasilitas lampu yang tidak sama, tetapi konsep pertunjukannya tidak berubah? Dijelaskan bahwa, dengan menggunakan lampu yang berbeda kita bisa membuat pertujukan dengan konsep yang sama. Tetapi perlu catatan. Pertama apa yang menjadi konsep dasar Pertujukan itu? Hal itu yang harus di utamakan. Sehingga pertunjukan di tempat satu dengan tempat yang lain secara visual bisa berbeda, tetapi secara konsep tidak berubah. Berbagi Cerita Pengalaman Ketika workshop itu berjalan mas Jose Rizal Manua juga menceritakan pengalaman tentang kreatifitas panggungnya. Mas Jose Rizal Manua [JRM] menceritakan bagaimana proses kreatif yang di lakukan Pakde Roedjito. Pakde, begitulah panggilan akrab dari murid-murid dan mahasiswanya untuk bapak scenografi Indonesia itu. JRM menceritakan, ketika Bengkel Teater Rendra akan mementaskan naskah Kasidah Berjanji’. Pakde menangani artistik untuk pentas itu. Suatu hari Beliau pergi ke Jogyakarta, tepatnya menuju ke pantai Parang Tritis. Di sana seharian Beliau mengamati alam pantai Parang Tritis dari sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam bahkan hingga malam. Perubahan alam yang terjadi di pantai itu beliau amati dengan seksama. Benar, semuanya terbukti. Ketika hasil pengamatannya Beliau pindahkan ke atas panggung Kasidah Berjanji di Graha Bakti Bhudaya Taman Ismail Marzuki. Tata panggung dan tata cahaya yang Beliau tangani menghasilkan pertunjukan yang luarbiasa. Beliau juga menambahkam kubah-kubah hasil pengamatannya dari sebuah masjid di daerah Kramat. Begitu JRM menceritakan. JRM bukan hanya sebagai penyaksi pertunjukan tetapi ia terlibat langsung dan membantu mewujudkan gagasan Pakde Roedjito dalam pentas itu. Tentang Pakde Roedjito. Disini saya sisipkan sedikit pengalaman, bagaimana Beliau memberi materi kuliah artistik. Ruang kuliah di sebuah panggung prosenium kecil. Di bawah panggung beliau duduk dibangku dengan sebuah meja kecil. Meja bekas properti pentas ujian smester. Sedangkan mahasiswanya duduk di lantai yang berundak. Di atas meja terdapat segelas teh dan segelas air putih. Pakde Roedjito “Apa yang kalian lihat dengan segelas teh ini?” Mahasiswa 1 “Teh hangat!” 2 “Teh manis!” three “Segelas teh hangat!” 4 “Segelas teh hangat yang sudah dingin!” 5 “Teh tubruk!” Pakde Roedjito “Segelas teh! Betul. Jika diminum, manis, hangat dan enak. [gelas diangkatnya] Melihat ini, apa yang ada dipikiranmu? Kamu harus mempunyai pertanyaan. Siapa yang membawa teh ini kemari? Kebun teh ada di kaki gunung. Ibi-ibu dengan tangannya memetik daun teh dari pagi. Daun teh dikeringkan, dikemas. Sekarang sampai di sini! Siapa yang memasak air panas? Dari mana gulanya? Dari semua pertanyaan itu Pakde tidak meminta jawaban satupun. Setelah waktu berlalu. Baru saya mengerti jawabannya. Apapun yang dihadirkan di atas panggung, sudah melalui seleksi dan sanggup membawa teks dan sanggup menjadi “penanda.” Berikut pelajaran lain dari Beliau ketika berada disebuah gedung pertunjukan dengan panggung prosenium. Kita semua duduk di bangku penonton menghadap panggung. Panggung kosong hanya terdapat perlengkapannya, dorsum drop, wing/leg, dan border. Pakde Roedjito “Coba kamu lihat panggung kosong itu! Lihat, amati. Rasakan, apa rasanya?” Kami hanya diam. Satu dua orang saling pandang. Pakde Roedjito “Ada sudut yang “berbunyi”. Di sudut panggung mana yang “berbunyi”? Panggung bawah, panggung atas, depan atau belakang?” Semua diam. Sesaat menjadi sepi. Pakde Roedjito “Jika kamu menggantung kertas. Akan digantung dimana? Supaya kertas itu “berbunyi.” Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu, saya beberapa kali melakukan pengamatan melihat panggung kosong di waktu yang berbeda. Di sini agak sulit dijabarkan, kecuali kita melakukan praktek langsung. Bahwa sebuah panggung kosong pada setiap area-areanya mempunyai kekuatan empati yang berbeda. Semoga catatan dan cerita pengalaman ini bermanfaat buat kita semua. Dan demikian catatan Workshop Tata Cahaya yang diselenggarakan Asosiasi Teater Jakarta Pusat [ATAP] pada Tanggal 24 dan 25 April 2021. Wasalam. Warna tidak akan ada tanpa cahaya. Warna tidak akan ada kalau kita buta warna. Mata manusia mempunyai batang saraf untuk mengenali spektrum cahaya, kecerahan dan warna. Setiap warna mempunyai panjang gelombang spektrum yang berbeda. Untuk mengukur panjang gelombang spektrum cahaya diukur dalam nanometer [seper sejuta meter] Kita bisa melihat warna hanya pada panjang gelombang spektrum antara 400 – 750 nanometer. Panjang gelombang spektrum terpendek yang dapat dilihat mata kita ialah antara 390 – 430 nanometer yaitu, warna violet. Di bawah violet atau dibawah 390 nanometer yaitu ultra violet [UV] dan kita tidak bisa melihat warna ultraviolet. Sedangkan panjang gelombang spektrum terpanjang yang dapat dilihat mata ialah antara 720 – 750 nanometer yaitu, magenta. Di atas magenta atau diatas 750 nanometer yaitu inframerah. Dan juga kita tidak bisa melihat warna inframerah. Lebih jelasnya kita lihat gambar berikut. Jadi gelombang yang bisa dilihat oleh mata ialah dari violet [390 – 430 nanometer] hingga magenta [720 -750 nanometer]. Di bawah violet adalah ultraviolet [UV] dan di atas magenta adalah inframerah. Pada retina mata manusia ada dua saraf, satu peka terhadap intensitas atau kecerahan. Dan yang satu lagi peka terhadap warna. Saraf warna mata kita sangat sensitif pada warna, pertama merah, berikutnya biru dan hijau. Sensitifitas mata menangkap tinggi rendahnya kecerahan mempengaruhi warna yang dilihat. Jika saraf mata menangkap sebagian besar intensitas rendah atau penglihatan pada malam hari, maka kepekaan saraf mata kita menangkap panjang gelombang antara hijau – biru. Dan kepekaan saraf warna menangkap biru kehijauan. Cahaya bulan adalah cahaya matahari yang dipantulkan sehingga mempunyai intensitas rendah. Nampaknya cahaya bulan memiliki warna biru. Karena alasan ini tradisi teater menuntut untuk menunjukan malam hari dengan cahaya warna biru. Sebaliknya, pada tingkat cahaya yang tinggi saraf mata menangkap panjang gelombang cahaya merah dan hijau. Siang hari, cahaya matahari barwarna putih, nampaknya memiliki warna kekuningan [kombinasi merah dan hijau]. Warna putih pada cahaya adalah pencampuran warna merah [R], hijau [Thousand] dan biru [B]. Berbeda dengan warna pikmen. Pencampuran tersebut akan mengahasilkan warna hitam. Konversi panggung bahwa, sinar bulan berwarna biru dan matahari berwarna kuning didasarkan pada uraian di atas. Bukan tidak mungkin kamu sebagai LD [Lighting Designer] mempunyai pilihan warna sendiri untuk pertunjukanmu. Karena perbedaan budaya dan sifat pribadi. Maka persepsi penonton terhadap warna dan simbolisasi warna bisa berbeda. Mudah-mudahan uraian singkat ini dapat menjelaskan dan membuat kita mengerti kenapa suasana malam itu identik dengan warna biru. Selamat berkarya. Selingan. Cara Fokus Lampu Panggung Cara cepat mewujudkan disain lampu ke panggung Setelah melalui proses latihan dan diskusi dengan Sutradara, Produksi, Penata Panggung, Penata Kostum juga Penata Musik. Tugas Penata cahaya membuat lighting plot. Cara membuat lighting plot, baca juga. Awalnya lighting plot [gambar disain lampu panggung] dibuat diatas kertas. Dengan pertimbangan yang matang maka ditentukan posisi lampu, jenis dan tipe lampu dan warnanya. Sampai mendapatkan lighting plot revisi terakhir. Yang kemudian kita wujudkan di atas panggung Cek kebutuhan Sebelum lampu digantung, pastikan kebutuhan lampu yang akan dipakai sudah siap, tentunya dengan jenis dan tipe lampu yang akan digunakan. Periksa lampu apakah dalam kondisi baik. Lampu tidak mati, aksesoris lampu berfungsi normal. Jika ada jenis atau tipe lampu yang dibutuhkan tidak ada segera siapkan penggantinya. Juga siapkan kabel tambahan dan perlengkapan sambungan. Semua itu berguna untuk kerja persiapan yang lebih cepat. 2. Menggantung lampu Menggantung lampu sesuai dengan lighting plot. Perhatikan ketika menggantung lampu, jangan sampai salah atau tertukar jenis dan tipenya. ?. Bagaimana dengan jarak antar lampu? ! . Untuk jarak lampu, ada disainer yang ketat dengan jarak antar lampu, hingga perlu menggunakan meteran untuk menentukan posisi lampu satu dengan lampu yang lain dalam satu baten. Tetapi ada disainer yang longgar dengan jarak antar lampu itu, ia cukup menggunakan filingnya’ guna mengejar kecepatan kerja. Biasanya cukup menggunakan garis middle, batas kiri dan batas kanan panggung. Ketika lampu digantung arahkan sekalian ke area yang di tuju dan pastikan keamanannya, lubang frame warna menghadap ke atas. Beri sedikit longgar kabelnya supaya ketika fokus, lampu bisa pan’ [kanan-kiri] atau tilt’ [atas bawah] ?. Kapan warna lampu dipasang?. ! . Ada disainer yang memasang warna sesudah lampu difokus. Ada juga disainer yang memasang warna bersamaan ketika menggantung lampu ?. Kenapa berbeda? !. Pada dasarnya sama. Jika memasang warna sesudah lampu difokus, akan lebih presisi. Hai ini sangat penting untuk disain lampu yang menonjolkan komposisi garis-garis cahaya, dan lampu yang menggunakan warna-warna tebal. Dan jika memasang warna bersamaan ketika menggantung lampu. Tentunya pekerjaan persiapan akan lebih cepat. Karena waktu untuk persiapan biasanya singkat, terkadang kita harus memilih, cepat dalam persiapan dan selesai dalam pemprograman. three. Fokusing Ketika lampu sudah tergantung dengan posisi ketinggian batten sesuai dengan rancangan yang kamu buat. Kita mulai fokusing [mengarahkan cahanya] Siapkan tangga/skavolding beroda, sarung tangan dan kunci untuk mengencangkan baut, supaya lampu tidak begerak sesudah di fokus. Untuk melakukan fokusing kita memerlukan tiga atau empat orang yang membantu. Satu orang untuk menyalakan atau mematikan lampu, satu atau dua orang mendorong tangga dan satu lagi Tekhnisi yang fokusing di atas tangga. Satu orang yang fokusing harus tahu bagaimana cara mengarahkan lampu, pan,tilt, spot , flood, memasang warna, memotong cahaya dengan iris, memasang gobo, khususnya untuk lampu contour / ERS untuk lebih jelasnya baca, mengenal lampu Panggung dan karakter cahayanya Perlu diketahui cahaya lampu panggung selalu mempuyai titik api [hotspot] dan area cahaya [gambar 1A]. Titik api dan area cahaya mempunyai intensitas terang yang berbeda [gambar 1B]. Gambar 1 A. Gambar 1B. Jika kita akan membuat area aktor dengan terang yang merata, kita harus mengarahkan cahaya secara overlaping. Lihat perbedaan gambar 2 dan gambar three. Gambar 2. Fokus cahaya tidak overlaping. Pada gambar two Jika aktor bergerak dari panggung kiri ke panggung kanan, aktor akan melalui ruang gelap dan ruang terang. Berbeda dengan gambar three, fokus cahaya overlaping. Ruang-ruang gelap tidak ada. Semua terisi cahaya, sehingga aktor selalu berada di ruang terang. Fokusing Front light Gambar two. Cahaya tidak overlaping. Gambar 3. Cahaya overlaping Begitu juga untuk fokusing lampu back calorie-free. Untuk mendapatkan cahaya yang merata fokusing dibuat overlaping.[gambar iv] Gambar 4. Gambar 5. Tiga arah fokus cahaya tampak samping. Gambar vi. Perwujudan cahaya di atas set panggung prosenium. Untuk lampu back light hindarkan cahaya keluar panggung depan atau hindarkan cahaya mengenai penonton. Demikian penjelasan singkat. Bagaimana persiapan dan fokusing lampu panggung. Semoga dapat mengingatkan kembali atau menambah mengerti apa yang sudah kita pahami, untuk teman-teman LD dan yang akan menjadi LD [lighting Designer] atau yang tetarik dengan Tata Cahaya. Semoga panggung kita lebih hidup setelah pandemi covid 19 ini berakhir. Lampiran foto aktivitas fokusing. 4 sifat Pencahayaan selalu hadir di Panggung Pencahayaan panggung pada setiap pertunjukan selalu membawa empat sifat pencahayaannya. Sehingga membuat suasana adegan hidup dan pertunjukan menjadi baik. Empat sifat pencahayaan itu – Intensitas – Distribusi – Warna – Gerakan/Perubahan Dalam artikel sebelumnya [Cara Menata Lampu Teater] dijelaskan bagaimana cara menata lampu panggung dan membuat lighting plot. Untuk selanjutnya kita membuat programme adegan atau cue [bc Qiu]. Setelah lampu-lampu terpasang sesuai lighting plot, kita mulai ceck list lampu pada dimmer kontrol. Jika ada lampu yang belum menyala tentunya dicari apa penyebabnya, bohlam mati, jek sambungan yang tidak sempurna atau ada masalah yang lain. Gambar diagram intalasi lampu; Semua lampu sudah menyala, kita mulai membuat program adegan. ?. Kenapa harus diprogram? ! . Karena, jika kita menggunakan lampu lebih dari lima, kita akan kesulitan untuk menyalakan atau mematikan secara bersamaan. Karena lampu dipasang secara tunggal satu canel satu lampu. Untuk itu kita membutuhkan Counsole/dimer kontrol. Seorang Lighting Disainer sudah pasti memikirkan atau sudah merancang setiap cue adegan yang akan dibuat untuk pentasnya. Berikut adalah empat sifat cahaya panggung tersebut untuk membuat rancangan cue adegan menjadi lebih baik Empat Sifat Cahaya Panggung Intensitas. Intensitas cahaya dapat mempengaruhi suasana hati [mood]. Dengan mengatur intensitas dalam satu program kamu dapat membuat suasana yang berbeda dari cue yang satu dengan cue yang lain. Dengan mengatur intensitas pula kamu dapat mengarahkan perhatian penonton. Dibagian mana dan apa yang akan kamu suguhkan untuk penonton. ? . Kenapa? ! . Karena, di atas panggung cahaya yang lebih terang akan menjadi lebih fokus. Tetapi bukan tidak mungkin, dengan cahaya satu arah pada satu objek dapat juga menarik perhatian dan mejadi fokus, misalnya; satu objek hanya diberi cahaya back light saja atau acme light saja. Distrbusi. Arah [sudut]. Arah cahaya yang tertuju pada objek yang diterangi. Apa yang terlihat atau apa yang bisa dilihat oleh penonton dari satu objek, sangat tergantung pada darimana cahaya itu datang. Front light, Dorsum calorie-free, Acme light/Down light atau side light. Jika perubahan arah cahaya itu terjadi, objek akan terlihat berubah secara mendasar. ? . Untuk jelasnya seperti apa? ! . Contohnya, sebuah benda atau aktor, diberi cahaya dari arah depan [forepart low-cal], maka wajah dan badan bagian depan terlihat jelas. Jika dengan objek yang sama diberi cahaya dari arah belakang [dorsum light] maka wajah dan badan bagian depan nampak gelap. Maka terlihat sosok yang mistirius. Jika objek diberi cahaya top calorie-free/Downwards calorie-free, maka terasa ada penekanan pada objek. Dan jika objek di beri cahaya dari samping [side light], maka terlihat sisi samping objek membentuk garis yang mengikuti bentuk objek tersebut. Maka lampu side light dominan untuk lampu tari. [baca juga, Hadirnya Bapak Pencahayaan Stanley McCandless’] Berikut penjelasan tambahan tetang ditribusi [arah] cahaya dalam metode McCandless. Front end lite, cahaya dari depan untuk menerangi aktor supaya terlihat oleh penonton. Jika satu lampu diarahkan lurus. Wajah aktor terlihat flat kurang menarik. Akan lebih menarik jika lampu digeser ke sisi aktor. Banyangan yang dihasilkan menguatkan wajah aktor, sehingga aktor memiliki dimensi Arah cahaya/sudut 45 drajat bayangan akan sama panjang dengan tinggi tubuh aktor. Jika tinggi lampu sejajar dengan aktor maka aktor terlihat apartment dan bayangan memanjang. Dan jika lampu berada di bawah akan menghasilkan tapilan yang tidak wajar, tidak alami. Timbul efek banyangan tinggi di latar belakang. Lampu dengan posisi dibawah jarang digunakan, kecuali untuk efek tertentu. Front light Back light. Lampu back light akan meciptakan dimensi dan dapat memisahkan aktor dengan latar belakangnya. Jika kamu ingin mewarnai lantai panggung. Gunakan lampu back low-cal. Itu lebih baik dan tepat . Mungkin kamu pernah punya masalah, warna kostum sama dengan warna backdrop. Hal itu bisa diatasi dengan memisahkan kedua objek tersebut. Gunakan lampu latar ditambah lampu back light. Sudut lampu yang baik untuk back low-cal 45 – 60 drajat. Jika lebih dari 60 drajat akan menjadi top light/downward light. Jangan lupa kamu harus memperhatikan pantulan yang terjadi, intensitasnya dan warna dari lampu back light. Untuk menghindari refleksi lampu back low-cal mengenai dan membuat silau penonton. Tentang pantulan/refleksi. Jika pertunjukkanmu menggunakan proyektor untuk menampilkan visual pada latar belakang. Kamu perlu memperhitungkan refleksi yang terjadi terutama dari lampu front end light. Karena refleksi lampu front light akan memudarkan ketajaman gambar dari proyektor. Arah refleksi cahaya; Side calorie-free. Digunakan dalam kombinasi dengan front light. Side light menjadi lampu utama. lampu side light dapat digunakan menjadi sumber motivasi, melalui warna, intensitas dan sudutnya [cahaya termotivasi; Cahaya yang dimotivasi oleh sumber tententu, matahari, lampu atau api]. Side light menjadi lampu utama, itu adalah tehnik yang sangat dramatis dan efektif. Berikut beberapa contoh arah cahaya; Diagonal dorsum calorie-free side calorie-free Back calorie-free down calorie-free/height low-cal Jenis panggung dan Arah lampunya Proscenium phase Panggung Prosenium, penonton dari satu sisi. Ibarat sebuah kotak, salah satu sisinya dibuka untuk penonton. Sudut pencahayaannya [baca, Hadirnya Bapak Pencahayaan Stanley McCandless’] Thrust Stage. Panggung thrust, penonton berada di tiga sisi. Biasanya sudut pencahayaan lebih tinggi [60 drajat] untuk menghindari cahaya mengenai penonton. Arah cahaya pada panggung thrust nyaris sama dengan panggung arena. Fleksibilitas posisi lampu penting dipanggung ini. Gambar Panggung thrust dan arah lampu Arena Phase. Panggung arena, penonton dekat dengan pemain di empat sisi panggung. Sudut cahaya lebih pendek dari Thrust stage. Fleksibilitas posisi lampu penting dipanggung ini. Cahaya dari semua sisi penonton. Vareasi sudut dan arah sangat penting untuk mengubah suasana hati [mood]. Sudut dan arah adalah indikator utama dari sumber cahaya termotivasi. Warna. WarnaAdalah salah satu dari empat sifat utama lampu teater. sifat paling efektif untuk membuat dramatik dan meningkatkan suasana hati [mood]. Warna bisa halus/dramatis, dekoratif, membuat suasana, bisa dibuat simbolis atau realistis. Cahaya dapat menghidupkan adegan, energi cahaya dapat mengungkapkan, mencerahkan. Dengan menambah warna pada aktor dan seting sehingga meningkatkan energi panggung. Dengan warna bisa menyampaikan perasaan/suasana hati. Warna Cahaya membantu menyampaikan suasana keadaan. Misalnya langit berwarna biru atau matahari berwarna kuning. Warna, sesuatu yang paling koplek. Warna mempunyai prinsip pemahaman dasar, fisika warna, fisiologi, psikologi. Setiap objek benda mempunyai warna sendiri. Perlu diingat bahwa warna cahaya mempengaruhi warna objek. Dan faktor tertentu atau prinsip tertentu dapat mempengaruhi cara kita melihat warna. Cahaya selalu berwarna meskipun lampu itu polos. Dan warna tidak akan ada tanpa cahaya. Cahaya mengungkap kehadiran [Roedjito, pakar scenografi]. Reseptor mata manusia paling sensitif terhadap tiga gelombang warna, merah , hijau dan biru.[RGB]. Kombinasi ke tiga warna ini akan menghasilkan warna putih. Perlu diketahui warna primer pada cahaya berbeda dengan warna primer pada pigmen. Warna primer cahaya; merah [R], hijau [Yard], biru [B]. Warna primer pigmen; merah [R], biru [B], kuning[Y], Jika warna primer cahaya dicampur akan menghasilkan warna putih. Warna primer pigmen jika dicampurkan menghasilkan warna hitam. Gerakan/Perubahan Gerakan yang dimaksud disini meliputi – Gerakan dari arah [sudut] mana cahaya itu datang – Perubahan intensitas [perubahan terang atau redupnya cahaya] – Perubahan warna [perubahan suasana keadaan, perubahan suasana hati/mood] – Fade in atau fade out [menyala berlahan atau mati berlahan] – Pergantian satu cue ke cue yan lain. Itu juga suatu gerakan. – Perubahan fokus pada adegan [fokus di expanse kanan berubah menjadi fokus di surface area kiri] – Perubahan komposisi cahaya di panggung Seorang Lighting Designer perlu mengenali dan memahami empat sifat di atas. Sehingga Disain tata cahaya yang dibuatnya baik, dan pentas pertunjukkannya juga menjadi sangat baik. Buatlah panggungmu menjadi lebih hidup. Stenley McCandless dengan metodenya mengubah masa depan tatacahaya dengan inovasi Pada awalnya tatacahaya [pencahayaan] diserahkan kepada pimpinan panggung [phase manager], pengerjaanya membutuhkan tekhnisi listrik yang tidak sedikit. Dan hasil pencahayaannya hanya menerangi pemain [aktor] dan set dekor [artistik]. Memang pada masa itu tatacahaya panggung hannya sebagai penerangan untuk menerngi aktor dan set dekor. Hal itu sama dengan apa yang terjadi beberapa waktu lalu dalam festival teater disini. Sering muncul istilah aster’ [asal terang, bisa dilihat oleh mata dan jelas di kamera]. ?. Apakah itu tidak cukup ! . Dalam pentas teater, tari juga musik, tatacahaya bukan hanya sebagai penerangan. Tetapi bisa lebih dari itu, untuk memperjelas ekspresi pemain, untuk membuat suasana hati [mood] adegan atau membuat sebuah ruang. ? . Bagaimana untuk mewujudkan itu? ! . Mari sama-sama kita pelajari ilmu yang diberikan oleh bapak pencahayaan Stenley McCandless Stenly McCandless adalah bapak desain pencahayaan, dengan metodenya yang terkenal Metode McCandless’. Kehadirannya merubah penataan cahaya panggung dari era sebelumnya. Hal itu memacu kreatif para pekerja Tata cahaya panggung. Metode McCandless membagi area akting memjadi beberapa surface area yang lebih sempit. Panggung dibagi menjadi enam atau sembilan area [Gmb. one]. Pada setiap area mendapatkan dua arah cahaya dari depan [front light] dengan posisi yang berlawanan dengan sudut 45 derajat.[Gbm. 2] Sudut 45 derajat dipilih karena sudut itu paling alami untuk arah cahaya dari depan. Gambar. iArea panggung A. Panggung dibagi menjadi enam surface area. B. Panggung dibagi menjadi sembilan area Gambar. 2 Sudut 45 derajat pada lampu depan [front calorie-free] Gambar 3. Di bawah ini adalah aplikasi sudut 45 derajat ke panggung. Arah cahaya dari depan [front light] untuk area panggung. Sudut 45 derajat tetap meskipun pada area tertentu tidak sempurna ?. Untuk forepart lite apakah harus dengan dua lampu? ! . Begitu metode McCandless. Dengan dua lampu dari depan [ front calorie-free ], Cahaya lampu yang satu akan menghilangkan banyangan dari lampu yang lain. Dan jika kamu membedakan intensitas atau warna lampu seperti pada [Gmb. 4] kamu bisa membuat pilihan untuk menandakan waktu kejadian. misalkan untuk pagi hari warna hangat lebih terang dari warna dingin. Dan untuk menandakan siang hari kedua warna dibuat terang. Sedangkan untuk menandakan malam hari, warna dingin lebih terang dari warna hangat. Gambar. 4 ? . Bukannya dengan cahaya dari depan saja membuat pemain tampak apartment/datar? ! . Betul. Cahaya forepart light saja membuat pemain terlihat menempel pada set/back groundnya, maka perlu di tambahkan satu arah cahaya lagi dari belakang, dorsum light [Gmb,5]. Menjadi tiga titik sumber cahaya [Three indicate lighting]. Sehingga pemain tampak utuh tiga dimensi. Atau mungkin saja kamu menambahkan arah cahaya dari sudut yang berbeda. Metode McCandless memungkinkan itu. [ Misalnya kamu mengganti arah back light dengan back diagonal light, cahaya dari belakang diagonal atau menambahkan cahaya dari saping [side light] untuk mendapatkan efek yang kamu inginkan. Gambar v. Tiga titik sumber cahaya [three indicate lighting] Gambar. 6 Berikut tambahan jawaban diatas; Dengan front light dua lampu kamu bisa membuat plan untuk suasana siang atau malam dengan lampu yang sama. Degan cara mengatur perubahan intensitas lampu. Misalnya lampu ke satu cahaya terang dengan warna hangat, intensitasnya bergerak turun berlahan. Sedangkan lampu ke dua dengan warna dingin intensitasnya bergerak naik berlahan dalam waktu bersamaan. Pergerakan intensitas dan warna itu memberi kesan kepada penonton bahwa waktu sudah bergeser. Sehingga suasana siang berubah menjadi suasana malam. [Gmb. 4] ? . Setelah sedikit tahu Metode McCandless, berarti kita membutuhkan lampu cukup banyak? ! . Ya. Itu menjadi problem buat kita. Tetapi banyak penata cahaya/lighting designer [LD] memecahkan problemnya sendiri. Banyak juga LD tidak menerapkan metode McCandless. Khususnya untuk penggunaan lampu front low-cal ini. Tambahan tentang bapak desain tatacahayaan Stanley McCandless tidak hanya tertarik pada sisi artistik dari desain tata cahaya, tetapi ia juga berkontribusi pada teknis seni. Ia meracang perlengkapan lampu panggung dengan penggunaan reflektor ellipsoidal [ERS. Ellipsoidal Reflektor Spotlight]. McCandless seorang arsitek, guru di sekolah seni dan konsultan tatacahaya. McCandless bekerja dengan Kirk untuk mendesain ERS pertama, Century Leko. Ini menandai era baru untuk perlengkapan tata cahayaan panggung. Lampu dengan cahaya yang keras, cahaya bisa dibentuk kotak dengan tambahan shutter, lubang untuk memasang iris dan gobo. Baca juga tentang lampu ERS Demikian sedikit tentang Metode McCandless, metode dari bapak desain tatacahayaan. Semoga menambah pengetahuan kita tentang pencahayaan panggung dan bisa kita terapkan pada pentas panggung kita.. Panggung teater adalah tempat untuk melakukan pertunjukan. Pada awalnya pertunjukan itu dimainkan dimana saja, di halaman rumah, halaman pura, tanah lapang dan pendopo untuk pertunjukan indor. Itu asalmula panggung pertunjukan yang terjadi di sini [Indonesia] hal itu tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Yunani, yang kemudian berkembang menjadi panggung-panggung modern seperti yang kita kenal sekarang. Berikut jenis Panggung-panggung itu Panggung Proscenium Panggung Proscenium adalah panggung konvensinal yang banyak kita jumpai pada gedung-gedung pertunjukan kita. Pada panggung ini penonton berada disatu sisi. Jika diibaratkan panggung itu sebuah kubus, penonton berada pada dinding ke empat yang sisi dindingnya dibuka. Presentasi pada panggung proscenium terasa lebih formal. Semua perlengkapan pertunjukan, set, properti, lighting dll, bisa disembunyikan dari pandangan penonton. Pandangan penonton bisa diatur dan dibatasi mana yang boleh dilihat dan mana yang tidak boleh terlihat oleh penonton. Panggung Proscenium Panggung Proscenium dan Aksesorisnya ; Orkestra pit Tempat pemusik. Jika gedung itu dibangun khusus untuk gedung pertunjukan, biasanya lantai orkestra pit bisa diturunkan. Apron Panggung yang terletak di depan layar utama di depan bingkai proscenium Tormentor Pembatas samping/wing [leg] yang paling depan. Biasanya untuk Teaser Pembatas atas [edge] yang paling depan. Biasanya untuk memendekan atau meninggikan bingkai proscenium Grand Mantle Layar utama Border Pembatas atas. Biasanya dibuat dari kain dengan warna hitam, untuk menutupi lampu dan battennya. Juga untuk menutup seting panggung yang disimpan di atas [fly galery] Leg/wing Pembatas samping. Biasa dibuat dari kain dengan warna hitam Fly Galery Ruang di atas panggung. Ruang untuk menyimpan seting/dekor pertunjukan. Tetapi tidak semua gedung pertunjukan mempunyai wing galery Backdrop / Cyclorama Layar pembatas panggung belakang. Biasanya backdrop hanya menggunakan kain satu warna atau lukisan besar. Cyclorama, menggunakan kain satu warna terang dan dengan cahaya [lampu Cyc] untuk membuat panorama yang bisa berubah. Tambahan istilah untuk panggung proscenium Asbestos /burn curtain Layar tahan api. Biasanya di tempatkan di belakang bingkai proscenium Portal proscenium Sebuah bingkai dekoratif yang dirancang untuk produksi tertentu. Biasanya digantung dibagian atas bingkai proscenium Falseproscenium Bingkai proscenium yang dibuat untuk mengurangi bukaan proscenium atau mengubah bentuk proscenium Untuk Panggung Proscenium, coba amati, lihat dari kursi penonton ketika pangung itu kosong. Aureola sisi panggung kanan akan terasa berbeda dibandingkan sisi panggung kiri. Berikut area panggung proscenium. Surface area panggung proscenium A. Panggung dibagi menjadi 6 area. B. Panggung dibagi menjadi 9 area. 1. Downstage Right 2. Downstage Center 3. Downstage left 4. Centerstage correct. 5. Center stage. 6. Centerstage left seven. Upstage correct. viii. Upstage middle. 9. Upstage left. Untuk pemberian nomer area tidak ada ketetapan. silahkan mulai dari bawah atau dari atas, menurut kebiasaan saja. Panggung Thrust Pada panggung thrust penonton berada di tiga sisi. Panggung ini menjorok ke penonton seperti surface area frock yang diperluas hingga jarak pemain dan penonton menjadi lebih dekat. Pada panggung thrust ready/dekor dibangun menjadi bagian sisi dinding ke empat. Panggung Thrust Panggung Arena Pada panggung loonshit penonton mengelilingi surface area panggung, sehingga set/dekor tidak mungkin dibangun. Panggung loonshit ini adalah panggung yang paling demokratis. Setiap penonton dari empat sisi mempunyai hak yang sama untuk menikmati apa yang terjadi di atas panggung. Hal ini menjadi tantangan kepada penata lampu, dan semua penata pada satu pertunjukan di panggung arena termasuk pemain dan sutradara. Panggung arena, panggung yang akrap dan intim antara pemain dengan penontonnya. Panggung Loonshit Blackness Box Blackness box adalah panggung fleksibel. Mempunyai banyak kelebihan. Suatu ruangan yang biasanya berwarna hitam, Pada ruang tersebut bentuk panggung dan expanse penonton bisa diatur sesuai kebutuhannya. Black box / Panggung fleksibel menawarkan banyak kemungkinan untuk berekperimen. Bentuk teaternya, lighting, artistik. Panggung bisa dibuat Proscenium, Loonshit dengan penonton berkeliling. Thrust, dengan arena penonton tiga sisi [ leter U] atau dua sisi, atau panggung dibuat multi fokus. Tetapi kekurangannya, black box cenderung kecil sehingga kapasitas penonton sedikit dan untuk merubah panggung dan area penontonnya membutuhkan waktu dan tenaga Pada Black box panggung bisa di atur sesuai yang diinginkan. Berikut beberapa contohnya A. Panggung Proscenium B. Panggung Thrust Penonton di tiga sisi C. Panggung Arena Penonton di empat sisi D. Panggung arena Penonton di dua sisi berhadapan Black box biasanya cukup lengkap untuk fasilitas batten lampunya, untuk menggantung lampu dari posisi depan, dari belakang, atas panggung, saping. Sehingga cukup memungkinkan untuk memasang lampu dimana saja. Demikianlah tentang jenis panggung teater dengan beberapa penjelasan dan keterangannya. Jika ada kekliruan dan kekurangan silahkan dikoreksi. Semoga bermanfaat, dan kamu bisa memilih panggung yang tepat untuk karyamu. Kaca adalah dasar sebuah lensa. Jika cahaya melewati kaca cahaya akan dibiaskan [dibengkokkan]. Semua lampu panggung modern mengunakan Reflektor dan Lensa. ?. Apa kegunaan Reflektor dan lensa pada lampu panggung. ! . Reflektor, untuk meningkatkan efesiensi sumber cahaya. Lampu dengan menggunakan reflektor cahaya yang dihasilkan menjadi lebih terang. Lensa, untuk mengumpulkan dan mengarahkan ulang cahaya dari sumbernya. Reflektor pada awalnya mengunakan kaca cermin. Pada tahun 1950an baru dibuat mengunakan logam ringan yang dilapisi bahan reflektif, disebut alzak. Pada perkembangannya reflektor dibuat dari kaca dilapisi dichroik. Reflektor dichroik bisa dirancang tembus sinar ultraviolet dan inframerah sehingga mengurangi panas dalam tabung lampu. Gambar di bawah ini contoh Reflektor dichroik Ada tiga model Reflektor pada lampu panggung. Parabolic Spherical Ellipsoidal Berikut jenis reflektor dan arah cahaya yang dipantulkan. ane. Reflektor Parabolic Reflektor Parabolic menghasilkan sinar yang keras. Cahaya yang mengarah ke reflektor parabolic dipantulkan sejajar dan paralel. Sehingga menghasilkan sinar yang terang. Reflektor ini digunakan pada lampu PAR.[Parabolic Aluminised Reflector] Reflektor ini menyatu dengan bohlamnya. 2. Reflektor Spherical [bulat] Reflektor spherical, cahaya yang mengarah ke reflektor dipantulkan kembali kearah dimana titik cahaya berasal. Reflektor ini digunakan pada lampu Fresnel dan lampu Plano-convex. 3. Reflektor Ellipsoidal Reflektor Ellipsoidal berbentuk setengah ellipsoid, reflektor ini paling efesien dibandingkan reflektor lampu pangung yang lain, mempunyai dua titik fokus. Titik fokus pertama berada dekat dengan reflektor, yaitu titik sumber cahaya. Titik fokus kedua yaitu titik fokus cahaya pantulan yang menyatu dengan cahaya dari sumbernya sehingga cahaya memusat di titik ini. Reflektor ini digunakan pada lampu Ellipsoidal [lampu contour / lekolite.] Dan yang perlu di ingat untuk reflektor ellipsoidal, cahaya yang berada di atas akan dipantulkan ke bawah begitupun sebaliknya cahaya yang berada di bawah akan dipantulkan ke atas. ? . Bagaimana kalau memasang gobo terbalik? ! . Jika kamu memasang gobo terbalik itu betul, cahaya gobo yang dihasilkan akan norma. seperti gambar dibawah ini 4. Reflektor CyC/overflowing Reflektor untuk lampu CyC. Reflektornya lebih sederhana. Terbuat dari plat logam dengan permukaan bergelombang/ tidak rata. Hal itu berguna untuk memecah sinar yang datang. Contoh dua model reflektor CyC A. Cahaya yang di hasilkan simetris B. Cahaya yang di hasilkan asimetris. Reflektor ini lebih cocok untuk menerangi cyclorama/ back drib. Jenis-Jenis Lensa Pada Lampu Panggung Kaca adalah dasar sebuah lensa. Jika cahaya melewati kaca cahaya akan dibiaskan [dibengkokkan]. Gambar dibawah ini adalah pembiasan oleh lensa kaca Hukum pembiasan menyatakan Cahaya saat melewati media yang mempunyai kepadatan berbeda [udara – kaca] cahaya akan di bengkokkan, kemudian menembus lurus searah cahaya itu datang. Tiga Tipe Lensa Dasar Convex, Concave , Plano-convex Lensa Plano-Convex Lensa plano-covex mempunyai dua sisi permukaan yang berbeda. Satu sisi permukaannya datar dan sisi permukaan yang lain cembung. Lensa digunakan untuk mengarahkan sinar yang menyebar dari reflektor maupun dari sumbernya yang di pusatkan menjadi cahaya yang terang. Pada gambar ini cahaya melalui lensa cembung [plano-convex] akan di bengkokkan tegak lurus, begitupun sebaliknya ketika lensa cembung [plano-convex] mendapat cahaya tegak lurus cahaya tersebut akan dibengkokkan tegak lurus. Lensa fesnel Lensa fesnel berasal dari lensa plano-convex yang dikembangkan untuk mengurang berat dan kemungkinan retak karena panas yang berlebihan. Dengan cara, lensa plano-convex dipotong mengurangi ketebalannya. Lensa fresnel permukaan rata dengan deretan gelombang yang melingkar. Cahaya yang melaluinya akan dibiaskan oleh deretan gelombang itu sehingga membuat cahaya menjadi halus dan lembut Contoh Lensa fresnel Lampu Par Untul lampu Par Reflektor dan lensanya menyatu bersama bohlamnya. Berikut Contoh bohlam Lampu Par 64 dengan beberapa tipe ACL [ Air Arts and crafts Landing ] Wide Super Wide Semoga dengan artikel ini kita bisa lebih memahami. Bahwa lampu panggung itu mempunyai karakter cahaya yang berbeda. Setiap jenis lampu menghasilkan cahaya yang berbeda karena reflektor dan lensanya. Mari pelajari lampu panggung lebih dalam. Mari! Tata lampu pertunjukanmu dengan apik. Ketika satu pertunjukan dipersiapkan gear up sudah dibangun di atas panggung, atau mungkin juga pertujukan itu hanya menggunakan panggung kosong. Tetapi pencahayaan akan tetap mempersiapkan untuk mengemas pertunjukannya. Pertunjukan teater/drama tidak akan lepas dari penyajian suasana [mood] adegan, ? Bagaimana menghadirkan mood itu? ! ; Sebagai Penata Cahaya kamu perlu mengenali karakter cahaya yang dihasilkan lampu-lampu panggung. Beberapa jenis lampu panggung perlu kamu amati perbedaan cahayanya, sehingga bisa memilih jenis lampu yang kamu butuhkan untuk mewujudkan disain cahayamu ? Apa saja jenis lampu panggung itu? ! Ada beberapa jenis lampu yang digunakan di panggung. Lampu Fresnel Lampu dengan lensa fresnel [diucapkan “frennel”], lensa yang ditemuka oleh Augustin- Jean Fresnel [1788-1827]. Awalnya lensa fresnel dipakai untuk lampu mercusuar dan pertamakali digunakan dalam pencahayaan lampu panggung di akhir 1920-an. Berikut bagian-bagian lampu Fresnel dan contohnya Reflektor spherical. Lubang Ventilasi. Yoke. Bohlam Lampu Lensa Dudukan Frame filter/gel. Tuas pengatur spot/flood [bohlam&reflektor menyatu]. Posisi Overflowing. Posisi Spot Lampu Fresnel, cahaya yang dihasilkan rata dan lembut dengan batas cahaya yang halus. Biasanya dipakai untuk lampu depan [wash], lampu expanse. Karakter cahayanya rata sehingga cukup baik untuk membaurkan sela-sela gelap. Fokus/diameter cahayanya lampu fresnel bisa diatur menjadi spot [di kecilkan] atau alluvion [dilebarkan] dengan mekanisme sekrup atau slide. Jika pada posisi flood cahaya terlalu melebar, lampu fresnel dilengkapi dengan barn doors, [perlengkapan lampu untuk memotong cahaya] Lampu PC [Plano-Convex] Lampu dengan lensa [plano-convex] Lampu PC umum di Eropa tetapi jarang terlihat di AS. Cahaya yang dihasilkan lebih tajam dari fresnel dengan batas cahaya lembut tetapi jelas. Aksesoris dan pengaturan fokus/diameter cahaya lampu PC sama dengan lampu fresnel. Perbedaannya hanya pada lensa yang digunakan. Lampu PC sering dipakai untuk lampu special [top light/down calorie-free, dorsum light.] ? Apakah penggunaan lampu fresnel dan PC sebatas itu? ! Tentu saja tidak, lampu Fresnel dan PC tidak menutup kemungkinan untuk posisi- posisi yang lain. Sesuai dengan kreatifmu. Lampu Profile Profile Oblong Spot/Ellipsoidal Reflektor Spotlight [ERS] Kita sering menyebutnya Lampu Profile di Inggris menyebutnya Zoom Profile dan di AS lebih umum dengan menyebutnya Leko. Nama Leko di ambil dari [Joseph Levy and Edward F. Kook] penemu lampu Leko Lampu Profile ada dua jenis ane. Bifocal Profile two. Zoom Profile Bifocal Contour lampu dengan satu lensa dengan drajat / lebar cahaya yang tetap. Fokus cahaya bifocal contour hanya bisa di buat dua fokus, tajam dan lembut, dengan cara memajukan atau memundurkan tabung lensanya Berikut bagian-bagian lampu Profile/Oblong Reflektor Spotlight [ERS] dan contohnya Pegangan pelindung belakang Bohlam lampu Dichroic glass berlapis logam atau reflektor oblong Bukaan & titik silang cahaya dari reflektor Shutter atas Slot gobo/iris Dua lensa plano-convex. Penahan frame filter/gel. Tempat frame filter/gel Kontrol fokus bohlam. Knob rotasi tabung lensa. Shutter bawah. Sekrup penahan focus. A. Philips Strand nineteen- ,26-, 36-, dan 50 derajat;, lampu 575 atau 750 watt. B. Altman Phoenix5-, 10-, 19-,26-, 36-, dan 50 derajat; lampu HPL 575 atau 750 watt Lampu Profile / ERS menghasikan cahaya paling tajam diantara lampu-lampu panggung yang lain, batas ketajaman cahayanya bisa diatur. Dengan cara mengeser lensanya. Lampu Profile/ERS ada beberapa tipe, dari 5 – 50 bahkan ada yang 90 derajat. Semakin besar derajat lampu tersebut semakin lebar cahaya yang dihasilkan. Lensa pada lampu ini bisa kita tukar sesuai drajat lampu yang kamu inginkan, dengan cara menukar tabung dan lensanya [lihat gambar menukar lensa] Untuk lampu dari arah depan [FOH- Front of the house] lebih cocok menggunakan lampu ini. Pada lampu contour/ERS kita bisa memasang perlengkapan gobo atau Iris. Cahaya lampu profile/ERS bisa kita bentuk menjadi persegi, dengan menggunakan empat shutter yang terdapat di keempat sisi lampu. Menukar lensa [tabung lensa] Buka pengunci tabung lensa, kemudian [one] tabung geser keatas dan [2] dorong kedepan. Memotong cahaya dengan shutter Tarik shutter- dan geser ke atas atau ke bawah, sesuai yang diinginkan. Shutter Perlengkapan standar lampu profile. Digunakan untuk memotong cahaya. Terdapat di keempat sisi lampu profile. Gobo Perlengkapan tabahan lampu profile. Plat baja yang diukir [berlubang] deng Model yang bermacam-macam. Gobo bisa dibuat sendiri mengunakan plat baja atau mengunakan plat aluminium yang kemudian dipasang pada holder gobo Iris Perlengkapan tambahan lampu profile. Digunakan untuk mengatur besar kecilnya diameter cahaya. Contoh Iris Shutter dan Holder gobo Lampu Zoom Contour/Zoom Ellipsoidal Lampu zoom profile, lampu dengan dua lensa salah satu lensanya menggunakan lensa bi-convec Berikut bagian-bagian dari lampu zoom profile/zoom oblong dan contohnya 1. Baut untuk membuka bohlam 2. Bohlam lampu three. Slot gobo/iris 4. Mekanik penyesuaian lampu five. Reflektor dichroic 6. Shutter 7. Lensa plano-convex 8. Lensa bi-convex Zoom ETC Source hingga 30 derajat atau25 hingga 50 575- atau 750 watt Lampu zoom contour ini sama dengan lampu profile / ERS tetapi salah satu lensanya menggunakan lensa biconvex sehingga mempunyai rentang sudut [mis Cantata xviii/32, Selecon 32/l] 18/32 berarti cahaya bisa diatur dari drajat terkecil 18 sampai drajat terbesar 32. Cara mengaturnya dengan memaju dan memundurkan lensanya. Zoom profile adalah lampu yang paling baik untuk memproyeksikan gobo. Contoh gobo Lampu PAR 64 [PAR CAN] Lampu PAR adalah lampu reflektor parabolic [Parabolic Aluminised Reflector] PAR ditemukan oleh Clarence Birdseye. Seorang pelopor makanan PAR diperkenalkan di inggris pada 1968 dalam konser Rock & Roll Berikut bagian-bagian lampu PAR 64 dan contohnya Soket lampu Kait belakang untuk membuka bohlam Yoke Tempat frame filter/gel Penyekat cahaya Bohlam lampu PAR-64 1000 watt Lampu Par adalah kelengkapan mandiri, reflektor lensa,dan pijarnya menyatu dalam satu unit. Cahaya yang dihasilkan kuat dan keras, batas cahaya cukup lembut dan berbentuk oval. Bentuk oval dari cahaya lampu par dapat diarahkan dengan memutar bohlam lampu di dalam wadahnya. Bohlam lampu par cukup tahan cuaca dan guncangan sehingga sering dipakai untuk panggung di luar ruangan. Tetapi pada saat ini untuk mendapatkan bohlamnya sudah mulai sulit. Di rental penyewaan sekarang Parcan banyak diganti denga Par LED karena jauh lebih hemat energi dan memungkinkan untuk membuat vareasi warna yang cukup banyak. Lampu Par 64 mempunyai beberapa tipe, CP60 [ Very Nerrow ], CP 61 [ Nerrow ], CP 62 [ medium ] dan ACL [ Air Arts and crafts Landing ]. ACL mempunyai cahaya tajam, lebih tajam dari CP60. Contoh lampu Par Led Lampu Cylorama [CyC] Lampu untuk menerangi Cyclorama/backdrop. Biasanya menggunakan lampu Overflowing. Lampu dengan karakter cahaya sesuai dengan namanya overflowing [banjir] yang lebar dan luas. Selain itu, Striplight, lampu yang terdiri tiga atau empat lampu alluvion dengan iii atau 4 chanel dalam satu rangkaian. Striplight juga ada yang menggunakan lampu Par 38 sebanyak 12 dalam satu rangkaian dengan 3 chanel. Kebutuhannya adalah menerangi cyclorama dengan rata. Berikut contoh lampu untuk cyclorama/back drop PhILIPs stRand LIghtIng PhILIPs seLecon stage LIghtIng coda300w500wSINGLE Time Square phase lighting Lampu Reflektor-Striplight dan Striplight R-38, 3 atau 4 chanel Lampu-lampu di atas sering kita jumpai di gedung pertunjukan. Meskipun sekarang ada beberapa jenis lampu diganti dengan lampu led. Dengan mengenal dan memahami karakter lampu-lampu tersebut kamu akan lebih mudah menentukan pilihan lampu untuk disain tatacahaya mu. Selamat berkarya.
Teatrikalisasipuisi lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya acting para pemain biasanya teatrikal. Tata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud. Teatrikalisasi puisi menerjemahkan makna puisi ke dalam tampilan laku aksi dan tata artistik di atas pentas.

Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas. Explore Jingga Teguh’s board “cara penataan lampu” on Pinterest. See more ideas about photography lighting setup, light photography, portrait lighting. 15 Dekorasi Balon Unik yang Buat Pestamu Lebih Meriah Ø SISTEM SUARA, AKUSTIK. Penata Pentas Pentas / Pertunjukan yang mau diselenggarakan sesuai kebutuhan, Pentas / Pertunjukan diselenggarakn DI PINTU Lingkungan / Alam / OUT DOOR Gedung Pertunjukan, B. Jenis-Jenis Panggung. Panggung adalah tempat berlangsungnya pertunjukan sementara interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor … Source Image Image Posisi batten lampu di atas posisi set panggung, kamu bisa melihat dan menempatkan titik lampu sesuai dengan rancanganmu. Misalnya lampu down light [yang dilingkari] untuk sofa/meja kursi, Down light di gantung di batten lampu nomer dua, di atas sofa/meja kursi lihat gmb4. Begitu selanjutnya dengan titik lampu yang lain. Source Image Image Penataan spektrum frekuensi demi kembangkan 5G – ANTARA News Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu 1. Lighting sebagai penerangan. Source Image Download Image Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas 4. Tim Artistik. Dalam pementasan drama, tim artistik adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengurus panggung atau pentas, dekorasi, tata lampu, tata suara, kostum, dan tata rias. a. Panggung atau Pentas. Panggung atau pentas adalah tempat pementasan berlangsung. Di sinilah naskah drama dihadirkan oleh para pemain. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu 1. Penataan spektrum frekuensi demi kembangkan 5G – ANTARA News Tata Teknik Pentas adalah cara bagaimana membuat,menyusun,dan menata tempat pertunjukan atau pentas atau tempat yang melakukan tata teknik pentas atau penataan sebuah panggung disebut sebagai seorang kreator. … Front Of House Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot. 18. Langit-langit … dionMomongan Tata Cahaya Cihuy dan Keren di Konser Stars and Rabbit Source Image Download Image Tugas Perancangan Arsitektur Tata Teknik Pentas adalah cara bagaimana membuat,menyusun,dan menata tempat pertunjukan atau pentas atau tempat yang melakukan tata teknik pentas atau penataan sebuah panggung disebut sebagai seorang kreator. … Front Of House Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot. 18. Langit-langit … Source Image Download Image 15 Dekorasi Balon Unik yang Buat Pestamu Lebih Meriah Dalam artikel sebelumnya [ Cara Menata Lampu Teater] dijelaskan bagaimana cara menata lampu panggung dan membuat lighting plot. Untuk selanjutnya kita membuat program adegan atau cue [bc Qiu]. Setelah lampu–lampu terpasang sesuai lighting plot, kita mulai ceck list lampu pada dimmer kontrol. Source Image Download Image dionMomongan Tata Cahaya Cihuy dan Keren di Konser Stars and Rabbit Secara prinsip, tata teknik pentas adalah sebuah komitmen, aturan, dan pegangan. E. Jenis-Jenis Lampu Lighting A. Strip light. 1. Open System, deretan lampu dalam kotak panjang tak bersekat di bagian apron. 2. Compartment System, seretan lampu dalam kotak panjang bersekat di bagian border. B. Spot light. Source Image Download Image Gemerlap bisnis tata lampu pertunjukan Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan … Source Image Download Image Jakarta Barat sosialisasi cegah rumah kebakaran selama musim mudik – ANTARA News 4. Tim Artistik. Dalam pementasan drama, tim artistik adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengurus panggung atau pentas, dekorasi, tata lampu, tata suara, kostum, dan tata rias. a. Panggung atau Pentas. Panggung atau pentas adalah tempat pementasan berlangsung. Di sinilah naskah drama dihadirkan oleh para pemain. Source Image Download Image IV. ANALISIS DATA Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu 1. Source Image Download Image Tugas Perancangan Arsitektur IV. ANALISIS DATA Ø SISTEM SUARA, AKUSTIK. Penata Pentas Pentas / Pertunjukan yang mau diselenggarakan sesuai kebutuhan, Pentas / Pertunjukan diselenggarakn DI PINTU Lingkungan / Alam / OUT DOOR Gedung Pertunjukan, B. Jenis-Jenis Panggung. Panggung adalah tempat berlangsungnya pertunjukan sementara interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor … dionMomongan Tata Cahaya Cihuy dan Keren di Konser Stars and Rabbit Jakarta Barat sosialisasi cegah rumah kebakaran selama musim mudik – ANTARA News Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan … Beginilah embaran sekitar Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas yg tertangkap aku beri, hendaknya kena memerankan reverensi pula profitabel kepada anda, adabhkan lekasi keterangan bedanya di lembaran website saya.

PelayananPrima Yang Sepenuh Hati Cara Jitu Untuk Sukses Dalam salah satu sales training yang saya selenggarakan di sebuah bank swasta , seorang peserta menceritakan pengalamannya bagaimana dia mengahadapi persaingan yang sangat ketat dalam produk kredit KPR yang dia tawarkan, untuk satu calon nasabah yang dia prospek, dia berhadapan dengan
[Satu exsplorasi. Untuk meninggalkan dari tontonan balackout’] Pernahkah menangani pementasan dengan adegan yang cukup banyak? Suatu kali usai tontonan teater, seorang penonton berkata; nonton teater blackout’. Kenapa? Karena adegan dalam pertunjukan itu singkat-pendek dan adegannya cukup banyak. Sehingga pergantian episode menjadi mengganggu. Hal sebagaimana ini perlu disiasati. Buat menghindari, seperti apa nan dikatakan penonton diatas nonton teater blackout’ Dalam arena atraksi, salah satu unsur artistik adalah lighting. Dengan lighting semua bisa dilihat dan semua boleh diamati [visibilitas]. Lighting dan setting menjadi sebuah kebutuhan bikin mendapatkan ekspresi visual, maslahat mencium pertunjukan menjadi baik. Seorang Lighting Disainer [LD] terbiasa memikirkan seperti apa visual yang akan dibuat? Yang tentunya senapas dengan putaran dan Juga kerjakan menjaga kesinambungan fragmen bepergian. Misalkan pergantian Que, hijrah titik api, transisi adegan dengan adegan selanjutnya alias pertukaran babak. Untuk menjaga meski silsilah pertunjukan terasa memadai. Maka diperlukan exsplorasi, bakal mendapatkan kemungkinan-peluang pilihan ekspresi. Tidak menutup kebolehjadian memanfaatkan dengan apa yang terserah di panggung, pula bisa mengkombinasikan setting dengan ciklorama [back drop]. Berikut acuan foto dan video Tulang beragangan dan representasi Graha Bhakti Budaya. Kop ;TitikTerang [sidang rakyat dimulai]. Prod Satu Bangkang Panggung. Naskah/Strd Ratna Sarumpaet. LightAzis Dyink Kombinasi seting & ciklorama [back roboh] Graha Bhakti Budaya [Tim]. Judul Horas Amang. Prod Teater Laskar. Skenario/Strd Ibas Aragi. Light Azis Dyink Graha Bhakti Budaya [TIM]. Titel Mastodon dan Butuh Kondor. Prod Bengkel Teater Rendra. Std Ken Zuraida. Arts Aidil Usman. Light Azis Dyink Ekplorasi siluet & video proyektor Gedung Kesenian Jakarta. Kop Kenapa Ryan Berubah. Prod Pekcho Teater. Light Azis Dyink. Foto kalangan. Pekcho Teater Segara [TIM]. Judul Lutung Kasarung. Std. Didi Petet. Arts&Foto Erman Soelaeman. Light Azis Dyink. Ciputra Artpreneur. Judul Opera Lauk Asin. Prod Teater Koma. Std Nano Riantiarno. Art Taufan. Light Azis Dyink. Foto Riskindi Muhamad Suatu ideal mensiasati, bikin terhindar berbunga teater blackout’. Pergantian seting menjadi sebuah babak cahaya menjadi nyawa pertunjukan, cahaya mengendalikan pertunjukan. Kesalahan pada cahaya seluruh penonton akan menjadi syahid. Kilauan adalah energi berbentuk gelombang elektronik elektromaknetik yang kasat mata.[wik bermula tesmak yang bebeda seorang seniman scenografi mengatakan cahaya yaitu pengungkap kehadiran. Dan Kekuasaan adalah wewenang nan didapatkan lakukan menjalankan wewenang tersebut [ Di dalam satu pentas seni kilap menjadi faktor penting disaat pertujukan itu berlantas. Pendar menentukan visibilitas. Segala yang dilihat dan apa yang bisa diamati spektator ditentukan oleh kilat. Cahaya menentukan yang mana yang akan dilihat pemirsa. Yang mana yang lebih fokus dilihat penonton. Cahaya menjadi berkuasa. Otoritas nan dimaksud disini bukanlah kekuasaan yang bosor makan disebut oleh kabilah revolusioner. Dalam tontonan teater/dagelan, cahaya menentukan jalannya pementasan, mengatur alur dari penonton hadir hingga pertujukan berpisah. Dramatik dan jalannya adegan kembali ditentukan oleh seri, selain musik dan aktor tentunya. Bakal memulai suatu penggalan apakah lambat atau cepat kilap yang membuat. Begitu pun bakal menutup adegan. Ketika adegan sudah lalu dibangun maka dari itu aktor dan putaran tersebut harusnya diakhiri dengan cepat [Black Out] tetapi cahaya bukan melakukan itu, maka spektator merasa dramatik yang mutakadim dibangun oleh aktor menjadi menguap alias dramatiknya terganggu. Bikin menjaga alur dramatik , dibutuhkan ketepatan kilat. Bagaimana memulai dan bagaimana mengakhiri adegan. Dan warna-warna nan dapat menguatkan. Disini cahaya berkuasa. Kekuasaan semarak dilemahkan Sebelumnya perlu kita ketahui. Seorang lighting designer [LD] /lightingman’ disini [indonesia] sangat teristiadat, LD /’lighting man’ bukan hanya sebagai penata cahaya tetapi lagi memasang bola lampu dan sekaligus menjadi oprator buat pertunjukan. Berikut beberapa contoh kekuasaan cahaya dilemahkan. Lighting man’ pemula Sendiri LD /’lighting man’ pemula n domestik sebuah produksi teater amatir, teater sekolah selalu sedikit mendapatkan kepercayaan penuh seniornya yang menjadi sutradara. Dalam kerja pemasangan lampu sering seniornya membetulkan dan merubah tulang beragangan tata cahaya yang sudah dipikirkan LD /lighting man’. Karena pengaruh senior maka keinginannya dipenuhi. Dengan keterbatasan jumlah lampu yang resmi kita jumpai, maka harus ada yang dikorbankan. LD/Lighting man’ harus berpikir ulang supaya segala apa yang dikorbankan tidak mengganggu rajah yang sudah disiapkan. Atau bohlam nan dikorbankan bukan lampu busur yang vital. Tetapi pertibangan itu pelalah terlupakan, dan baru disadari ketika pertunjukan akan dimulai. Sutradara mengarahkan oprator Ketika pertunjukan melanglang Sutradara ikut mengarahkan langsung operator bikin kerinduan cahayanya. Kejadian itu adalah sebuah kesalahan. Pemusatan teknisi akan terganggu dan mengakibatkan detik pertujukan berjalan banyak terjadi kesalahan. Sutradara boleh mengingatkan teknisi untuk transisi episode. Atau mengoper tugas stage manager. Untuk kerinduan-kemauan bentuk semarak harusnya disampaikan waktu proses pelajaran. Maupun menjadi koreksi yang dicatat. Terbiasa diingat semarak menjadi nyawa pertunjukan, cahaya mengatasi pertunjukan. Kesalahan plong sorot seluruh penonton akan menjadi saksi. Maka ketika pementasan berlangsung rancangan cahaya berjarak. Jika ada koreksi masukkan dalam catatan. Kognisi ini terlazim diketahui kita bersama. LD/’Lighting man’ dahulu berkuasa momen pergelaran, meskipun kurang lebih durasi selama suatu setegah jam. Pengaruh nan dimilikinya pun tidak yuridiksi otoriter. Tapi kekuasaan super’, karena sekiranya mengerjakan kesalahan serampak mendapatkan siksa. Presentasikan rancanganmu sebaik mungkin. Persiapkan, matangkan. Dalami mantra lighting dengan seksama, jadilah LD/’Lighting man’ yang selayaknya. Ia memiliki kuasa. Jangan makara ’Lighting man’ masa ini ada besuk tiada. Salam lakukan teman-teman Festival Teater Jakarta [FTJ]. Workshop Lighting di ATAP [sebuah garitan] Seorang bapak scenografi indonesia dengan sangat filosofis mengatakan, cahaya adalah, “Pengungkap kehadiran”. Cahaya tidak akan nampak minus mangsa yang diterangi, Onjek akan nampak sehabis cahaya itu hadir. Kehadiran semarak di ruang gelap tidak akan nampak, jika tidak ada objek, elemen-zarah abu yang beterbangan. Masa pertama. Sesi 1 [siang] Tentang sumber cahaya. Suber cerah dibagi dua. Alami dan bikinan. 1. Alami – Matahari – Rembulan – Api 2. Sintetis – Lilin – Lampu minyak – Lampu listrik. Asal untuk menjadi lighting man’ [lighting designer]. lighting man’ harus berbeda sensitivitas menyibuk cahaya, dibandingkan dengan orang pada umumnya. Orang awam melihat kilat hanya laksana penerangan. Seri membuat kurat. Jika kita menyibuk panah di lingkungan, baik cuaca alami ataupun kirana buatan, misalnya Matahari mulai sejak, siang hari, Bulan purnama atau bulan sabit, lilin ataupun api, lampu neon ataupun lampu pijar. Koteng lighting man’ harus memikirkan. Bagaimana suasana cahaya itu seandainya dipindahkan ke atas arena. Akan menggunakan bohlam jenis apa saja? Dengan warna nomer berapa? Ketika cahaya alami, matahari berbunga mendamari kemudian siang, lalu tenggelam dan menjadi lilin lebah. Haram. Koteng ilmuwan Thomas Alva Edison memintasi itu. Ia membuat lilin batik menjadi cerah. Tahun 1879 Ia menemukan lampu menara api, yang sebelumnya juga beliau menemukan pengobar listrik. Kegunaan Terang – Kurat sebagai fungsinya, Setelah ditemukannya pembangkit setrum dan lampu marak. Cahaya hadir sebagai fungsinya, menerangi. Ira-ruang yang haram menjadi cahaya ketika ada terang. – cahaya untuk menonjolkan bulan-bulanan. Jikalau kirana yang mengenai bulan-bulanan lebih terang dari cahaya sekitarnya, maka korban tersebut akan nampak menonjol dan lebih fokus. – Panah menciptakan suasana. Dengan di temukannya jenis lensa dan beberapa model lampu. Sendiri lighting man’ dapat memanfaatkan kerjakan kreatifnya. Dengan menggunakan sejumlah lampu dengan sudut yang berbeda, warna, intesitasnya lighting man’ dapat menciptakan suasana. Menghitung ki akal Sebelum kita tiba menghitung. Berikut model kasus yang terjadi. Pada festival Teater Jakarta beberapa waktu tinggal, pertunjukan berlangsung di Teater Variabel Institut Kesenian Jakarta. Ketika pertunjukan berjalan terjadi insiden dua mana tahu mati lampu. Dikarenakan pokok nan digunakan buat pementasan melebihi kapasitas gerendel yang tersedia di gedung itu. Seorang lighting man’ harus tahu berapa anak kunci listrik nan dibutuhkan kerjakan pertunjukannya, untuk dicocokkan dengan daya listrik nan tersedia. Jika taktik yang tersedia di gedung tidak mencukupi, lighting man’ harus sudah lalu n kepunyaan solusinya. Situasi itu harus diketahui sebelum hari persiapan. Sehingga bukan terjadi kasus seperti di atas. Kerjakan mencerna berapa watt kiat yang engkau butuhkan? Hitunglah seluruh kunci lampu di light plot yang ia buat. Berikut rumus cak menjumlah anak kunci. Wajib diingat, listrik nan di pakai di Indonesia baik Genset ataupun PLN menggunakan tegangan listrik 220 Volt. I = arus setrum [amper] V =tegangan listrik [volt] P = Power/Sendi [watt] P = V x I [amper] P I = —– V Bagaikan contoh, Revolusi elektrik sebuah rumah terpasang 6 Amper. Berguna rumah tersebut dapat memperalat gerendel listrik sebesar Watt. P = 220 V x 6 A = P = Watt Pengenalan Lampu Pangung – Jenis dan karakter kilat lampu panggung – Menata aksesoris lampu panggung Selengkapnya baca, busur-panggung-dan-fiil-cahayanya/ – Sudut cahaya dan efek bayangan yang ditimbulkan selengkapnya baca, – Fokus lampu /menyasarkan lampu [overlaping dan tidak overlaping] Sesudah-sudahnya baca, – Three point lighting sebagai penataan idial, seutuhnya baca 4 Aturan Cahaya Comar Hadir di lampu busur Panggung – Intensitas – Distribusi [arah/sudut] – Warna – Manuver [Perubahan] Perbedaan Sistem Instalasi Bohlam Konvensional dan lampu LED Sistem instalasi lampu konvensional Sistem instalasi bohlam LED Sesudah peserta mengakui materi di atas. Pelajar dibagi menjadi empat kelompok, dan Masing-masing diberitugas bagi membuat sebuah pertunjukan 5 menit. Musikalisasi Puisi 2 kelompok, Pembacaan puisi dan monolog. Waktu Pertama. Sesi 2 [lilin lebah] Praktek materi yang diberikan di sesi 1. Setiap kelompok mencoba lampu sahih dan lampu LED. Dengan konseptual di atas ajang Masa kedua. Sesi 1 [siang] Menyatukan gagasan individu menjadi gagasan kerumunan. Sesi 2 [lilin batik] Penguraian pertunjukan per kerumunan. Evaluasi dan Wawanrembuk Perlu kita sadari bahwa n domestik sebuah atraksi, cahaya merupakan elemen pendukung. Selain ada artistik, nada dan kostum. Kreatifitas keempat satah itu semua bertolak dari gagasan sutradara. Sehingga keempat bidang saling bekerjasama. Tidak mengatur dirinya koteng tanpa keterlibatan yang lain. Sebagaimana yang terjadi malam itu. Koreksi Mas Jose Rizal Manua pada pertunjukan monolog Depressed’ yang dimainkan makanya penulisnya, Ferry Nyoe . Aktor di panggung dalam suasana depresi tetapi kilap latar bokong berkedip-kedip sehingga bukan menguatkan doang mengganggu adegan. Puas kesempatan itu Juga di jelaskan bahwa, harus hati-hati memperalat warna dari lampu LED, pada warna tertentu jika mengenai kulit atau wajah terlebih merusak tekstur kulit pemain. Dan cak bagi mengatasi itu terbiasa ditambahkan cahaya berpokok lampu baku, terutama dari sisi depan.[ini sekalian menjawab pertanyaan mulai sejak dormyhead’] Rona LED akan lebih baik untuk membangun suasana adegan, semacam itu tambahan masukan dari Zank Smooth. Lighting man’ dari Jakarta Kiat. Pada malam itu bos Sengkuap, Budi Kerdil memajukan pengalamannya dan tanya. Bagaimana detik melakukan pertunjukan berkeliling dengan kondisi tempat dan fasilitas lampu busur yang tidak separas, sahaja konsep pertunjukannya enggak berubah? Dijelaskan bahwa, dengan menggunakan bola lampu yang berbeda kita bisa mewujudkan pertujukan dengan konsep yang sekufu. Tetapi teristiadat gubahan. Mula-mula apa nan menjadi konsep dasar Pertujukan itu? Kejadian itu nan harus di utamakan. Sehingga pertunjukan di tempat suatu dengan tempat nan lain secara visual boleh berbeda, tetapi secara konsep tidak berubah. Berbagi Narasi Camar duka Ketika workshop itu bepergian mas Jose Rizal Manua juga membualkan pengalaman akan halnya kreatifitas panggungnya. Mas Jose Rizal Manua [JRM] membualkan bagaimana proses berbenda yang di lakukan Pakde Roedjito. Pakde, begitulah panggilan akrab dari murid-murid dan mahasiswanya untuk bapak scenografi Indonesia itu. JRM menceritakan, momen Bengkel Teater Rendra akan mementaskan naskah Kasidah Bertaki’. Pakde menangani berseni untuk pentas itu. Suatu hari Beliau menghindari ke Jogyakarta, tepatnya menuju ke tepi laut Parang Tritis. Di sana seharian Anda mengamati umbul-umbul pesisir Parang Tritis dari sebelum rawi terbit sampai matahari terbenam bahkan hingga malam. Perubahan kalimantang nan terjadi di pantai itu beliau amati dengan seksama. Benar, semuanya terbukti. Ketika hasil pengamatannya Sira pindahkan ke atas panggung Kasidah Bertaki di Graha Bakti Bhudaya Yojana Ismail Marzuki. Tata panggung dan tata cahaya yang Engkau tangani menghasilkan pergelaran nan luarbiasa. Beliau juga menambahkam kubah-kubah hasil pengamatannya dari sebuah surau di wilayah Kramat. Begitu JRM menceritakan. JRM bukan hanya sebagai penyaksi pertunjukan tetapi ia terlibat langsung dan membantu mewujudkan gagasan Wak Roedjito privat pentas itu. Tentang Uak Roedjito. Disini saya sisipkan sedikit pengalaman, bagaimana Ia membagi materi kuliah artistik. Ruang lektur di sebuah panggung prosenium katai. Di bawah palagan beliau duduk dibangku dengan sebuah meja kecil. Meja bekas hak pentas eksamen smester. Sedangkan mahasiswanya duduk di ubin yang berundak. Di atas meja terletak segelas teh dan segelas air putih. Uwak Roedjito “Segala nan kalian lihat dengan segelas teh ini?” Mahasiswa 1 “Teh suam!” 2 “Teh manis!” 3 “Segelas teh hangat!” 4 “Segelas teh suam yang telah dingin!” 5 “Teh tubruk!” Makdang Roedjito “Segelas teh! Betul. Takdirnya diminum, manis, hangat dan lemak. [gelas diangkatnya] Melihat ini, barang apa yang cak semau dipikiranmu? Sira harus mempunyai tanya. Mungkin yang mengapalkan teh ini kemari? Kebun teh cak semau di tungkai gunung. Ibi-ibu dengan tangannya jengger daun teh bermula pagi. Patera teh dikeringkan, dikemas. Sekarang sebatas di sini! Boleh jadi yang memasak air memberahikan? Pecah mana gulanya? Berpangkal semua tanya itu Pakde tidak meminta jawaban satupun. Selepas waktu berlalu. Mentah saya memahami jawabannya. Apapun yang dihadirkan di atas gelanggang, telah melalui pemilahan dan sanggup membawa teks dan sanggup menjadi “indeks.” Berikut pelajaran enggak terbit Beliau ketika berada disebuah bangunan pertunjukan dengan gelanggang prosenium. Kita semua duduk di bangku pirsawan menuju kancah. Panggung zero tetapi terdapat perlengkapannya, back drop, wing/leg, dan border. Pakde Roedjito “Coba engkau lihat arena nihil itu! Lihat, amati. Rasakan, apa rasanya?” Kami hanya bungkam. Suatu dua orang saling pandang. Wak Roedjito “Ada sudut nan “berbunyi”. Di ki perspektif panggung mana yang “berbunyi”? Medan bawah, panggung atas, depan atau pinggul?” Semua diam. Sesaat menjadi tenang. Pakde Roedjito “Jikalau anda menggantung kertas. Akan digantung dimana? Supaya daluang itu “berbunyi.” Bagi mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu, saya beberapa kali melakukan pengamatan melihat panggung kosong di masa yang berbeda. Di sini agak langka dijabarkan, kecuali kita melakukan praktek serta merta. Bahwa sebuah panggung zero pada setiap negeri-areanya mempunyai kemujaraban empati yang berbeda. Hendaknya catatan dan cerita camar duka ini bermanfaat buat kita semua. Dan demikian tulisan Workshop Pengelolaan Cuaca yang diselenggarakan Jalinan Teater Jakarta Pusat [ATAP] puas Tanggal 24 dan 25 April 2022. Akhir kata. Warna tak akan ada tanpa binar. Dandan enggak akan terserah kalau kita buta warna. Ain manusia n kepunyaan batang saraf untuk mengidentifikasi cak cakupan kilauan, kecerahan dan warna. Setiap warna punya tinggi gelombang spektrum yang berbeda. Bakal mengukur panjang gelombang spektrum kilauan diukur dalam nanometer [seper sejuta meter] Kita bisa melihat rona cuma pada tahapan gelombang spektrum antara 400 – 750 nanometer. Strata gelombang spektrum terpendek nan boleh dilihat mata kita merupakan antara 390 – 430 nanometer merupakan, warna violet. Di asal violet atau dibawah 390 nanometer yaitu ultra violet [UV] dan kita tak dapat meluluk rona ultralembayung. Sedangkan tinggi gelombang elektronik spektrum terpanjang yang dapat dilihat mata adalah antara 720 – 750 nanometer yakni, magenta. Di atas magenta atau diatas 750 nanometer yaitu inframerah. Dan kembali kita bukan bisa melihat warna inframerah. Lebih jelasnya kita tatap tulangtulangan berikut. Jadi gelombang listrik yang bisa dilihat maka itu indra penglihatan ialah berasal violet [390 – 430 nanometer] hingga magenta [720 -750 nanometer]. Di bawah violet merupakan ultraviolet [UV] dan di atas magenta ialah inframerah. Pada retina mata manusia suka-suka dua saraf, satu peka terhadap intensitas atau kecerahan. Dan nan suatu pula peka terhadap warna. Saraf warna mata kita sangat sensitif puas warna, pertama abang, berikutnya biru dan hijau. Sensitifitas indra penglihatan mengait jenjang rendahnya kecerahan mempengaruhi corak yang dilihat. Jika saraf mata menyirat sebagian segara intensitas rendah ataupun penglihatan lega malam hari, maka kepekaan saraf netra kita menangkap panjang gelombang listrik antara mentah – sensasional. Dan kepekaan saraf warna menangkap biru kehijauan. Kirana bulan adalah cerah matahari nan dipantulkan sehingga punya intensitas rendah. Nampaknya cahaya bulan memiliki warna biru. Karena alasan ini tali peranti teater menuntut untuk menunjukan malam masa dengan cahaya dandan biru. Sebaliknya, pada tingkat semarak yang hierarki saraf alat penglihatan menangkap tahapan gelombang cahaya merah dan hijau. Siang hari, binar surya barwarna murni, nampaknya n kepunyaan warna kekuningan [kombinasi merah dan mentah]. Warna kudus sreg cahaya adalah pencampuran corak bangkang [R], baru [G] dan biru [B]. Berbeda dengan warna pikmen. Pencampuran tersebut akan mengahasilkan warna hitam. Konversi panggung bahwa, sinar bulan berwarna biru dan matahari bercat kuning didasarkan pada uraian di atas. Bukan tidak bisa jadi sira ibarat LD [Lighting Designer] mempunyai pilihan warna sendiri bakal pertunjukanmu. Karena perbedaan budaya dan sifat pribadi. Maka persepsi spektator terhadap warna dan simbolisasi warna bisa farik. Agar uraian singkat ini dapat menjelaskan dan membuat kita memafhumi kenapa suasana malam itu identik dengan warna biru. Selamat berkarya. Selingan. Cara Fokus Lampu Medan Kaidah cepat mewujudkan disain lampu ke panggung Sehabis menerobos proses tuntunan dan urun pendapat dengan Sutradara, Produksi, Penata Panggung, Penata Seragam lagi Penata Musik. Tugas Penata nur membuat lighting plot. Cara membuat lighting plot, baca kembali. Awalnya lighting plot [gambar disain lampu ajang] dibuat diatas plano. Dengan pertimbangan yang menguning maka ditentukan posisi lampu, jenis dan variasi lampu dan warnanya. Sampai mendapatkan lighting plot revisi bungsu. Nan kemudian kita wujudkan di atas ajang Cek kebutuhan Sebelum lampu digantung, pastikan kebutuhan lampu busur yang akan dipakai sudah siap, tentunya dengan jenis dan macam bohlam yang akan digunakan. Periksa lampu apakah dalam kondisi baik. Bohlam tidak mati, aksesoris bohlam berfungsi normal. Kalau ada jenis alias tipe lampu yang dibutuhkan lain ada segera siapkan penggantinya. Juga siapkan kabel tambahan dan gawai sambungan. Semua itu penting untuk kerja persiapan yang makin cepat. 2. Menggantung lampu Menggantung bohlam sesuai dengan lighting plot. Perhatikan ketika menggantung lampu, jangan sampai pelecok atau tertukar keberagaman dan tipenya. ?. Bagaimana dengan jarak antar lampu busur? ! . Untuk jarak lampu, ada disainer nan ketat dengan jarak antar lampu, sebatas teristiadat menggunakan meteran untuk menentukan posisi lampu satu dengan bohlam yang lain dalam satu baten. Sahaja cak semau disainer yang longgar dengan jarak antar bohlam itu, ia memadai menggunakan filingnya’ guna mengejar kecepatan kerja. Galibnya cukup memperalat garis center, takat kiri dan tenggat kanan panggung. Ketika lampu digantung arahkan simultan ke area nan di tuju dan pastikan keamanannya, lubang frame warna menghadap ke atas. Pasrah sedikit longgar kabelnya supaya ketika fokus, lampu bisa pan’ [kanan-kiri] atau tilt’ [atas sumber akar] ?. Pada saat dandan bohlam dipasang?. ! . Suka-suka disainer yang memasang corak setelah lampu busur difokus. Ada juga disainer yang memasang corak bersamaan ketika menggantung bola lampu ?. Kenapa farik? !. Sreg dasarnya setimbang. Jika memasang warna sesudah lampu busur difokus, akan makin ketepatan. Hai ini sangat utama untuk disain lampu nan mengistimewakan komposisi garis-garis cuaca, dan lampu busur nan memperalat warna-warna deras. Dan kalau memasang dandan bersamaan ketika menggantung lampu. Tentunya karier awalan akan lebih cepat. Karena perian untuk awalan biasanya ringkas, terkadang kita harus memilih, cepat dalam anju dan selesai dalam pemprograman. 3. Fokusing Detik lampu busur sudah tersampir dengan posisi ketinggian batten sesuai dengan rancangan yang dia untuk. Kita mulai fokusing [mengarahkan cahanya] Siapkan tangga/skavolding beroda, sarung tangan dan kunci untuk mengencangkan baut, cak agar lampu tidak begerak sesudah di fokus. Untuk melakukan fokusing kita memerlukan tiga maupun empat orang yang membantu. Satu orang untuk menyalakan atau mematikan lampu, satu alias dua turunan mendorong tahapan dan satu juga Tekhnisi yang fokusing di atas tangga. Satu manusia yang fokusing harus tahu bagaimana cara mengarahkan lampu, pan,tilt, spot , flood, memasang warna, memotong kurat dengan sayat, memasang gobo, khususnya untuk lampu profile / ERS buat makin jelasnya baca, mengenal bola lampu Panggung dan kepribadian cahayanya Teradat diketahui kirana lampu panggung selalu mempuyai titik api [hotspot] dan area cahaya [gambar 1A]. Titik api dan area cahaya mempunyai ketekunan terang yang berbeda [tulang beragangan 1B]. Gambar 1 A. Gambar 1B. Jika kita akan membuat area aktor dengan sorot yang merata, kita harus menyasarkan cahaya secara overlaping. Lihat perbedaan buram 2 dan susuk 3. Kerangka 2. Titik api kilap tak overlaping. Pada bagan 2 Kalau aktor berputar bermula wadah kiri ke panggung kanan, aktor akan melalui ruang gelap dan ira terang. Berbeda dengan gambar 3, fokus panah overlaping. Ira-ruang gelap tidak ada. Semua terisi cahaya, sehingga aktor sering berada di ruang terang. Fokusing Front light Gambar 2. Cahaya enggak overlaping. Gambar 3. Cahaya overlaping Seperti lakukan fokusing bola lampu back light. Bagi mendapatkan cahaya yang merata fokusing dibuat overlaping.[rang 4] Gambar 4. Gambar 5. Tiga arah fokus panah tampak samping. Gambar 6. Perwujudan cahaya di atas set panggung prosenium. Untuk lampu back light hindarkan sinar keluar panggung depan ataupun hindarkan cahaya mengenai spektator. Demikian penjelasan singkat. Bagaimana persiapan dan fokusing lampu busur palagan. Agar boleh mengingatkan kembali ataupun menambah mengerti apa yang sudah kita pahami, untuk n antipoda-antiwirawan LD dan yang akan menjadi LD [lighting Designer] atau nan tetarik dengan Tata Cahaya. Semoga kancah kita lebih spirit setelah endemi covid 19 ini berjarak. Lampiran foto aktivitas fokusing. 4 sifat Pencahayaan pelalah hadir di Panggung Pencahayaan panggung plong setiap tontonan comar mengapalkan catur adat pencahayaannya. Sehingga mewujudkan suasana bagian hidup dan pertunjukan menjadi baik. Empat sifat pencahayaan itu – Kesungguhan – Distribusi – Rona – Gerakan/Perubahan Dalam artikel sebelumnya [Cara Menata Bola lampu Teater] dijelaskan bagaimana kaidah menata bohlam ajang dan membuat lighting plot. Kerjakan lebih lanjut kita membuat program babak atau cue [bc Qiu]. Pasca- lampu-lampu terpasang sesuai lighting plot, kita start ceck list bohlam sreg dimmer kontrol. Sekiranya ada lampu yang belum menyala tentunya dicari apa penyebabnya, bohlam mati, jek sambungan yang tidak sempurna atau ada masalah nan lain. Lembaga diagram intalasi bohlam; Semua lampu sudah menyala, kita mulai membuat program adegan. ?. Kenapa harus diprogram? ! . Karena, seandainya kita menggunakan lampu lebih dari lima, kita akan kesulitan buat menyalakan ataupun mematikan secara bersamaan. Karena lampu dipasang secara tunggal satu canel satu bohlam. Untuk itu kita membutuhkan Counsole/dimer pengaruh. Seorang Lighting Disainer sudah karuan menimang-nimang atau sudah merancang setiap cue adegan yang akan dibuat untuk pentasnya. Berikut yaitu catur sifat pendar panggung tersebut untuk membuat rancangan cue fragmen menjadi makin baik Empat Sifat Seri Panggung Intensitas. Keseriusan cahaya bisa mempengaruhi suasana hati [mood]. Dengan mengatur intensitas internal satu program anda dapat membuat suasana yang berbeda bermula cue yang satu dengan cue nan lain. Dengan mengeset intensitas lagi kamu bisa menujukan perhatian penonton. Dibagian mana dan barang apa yang akan dia suguhkan untuk penonton. ? . Kenapa? ! . Karena, di atas panggung cahaya yang lebih binar akan menjadi lebih fokus. Tetapi lain enggak mana tahu, dengan cahaya satu arah lega satu korban dapat lagi menghela manah dan mejadi fokus, misalnya; satu alamat hanya diberi cahaya back light semata-mata atau top light saja. Distrbusi. Sebelah [tesmak]. Arah kurat yang tertuju pada objek nan diterangi. Segala yang terlihat atau segala yang bisa dilihat oleh penonton berbunga satu sasaran, silam tergantung lega darimana cahaya itu datang. Front light, Back light, Top light/Down light maupun side light. Seandainya peralihan sisi cahaya itu terjadi, bulan-bulanan akan terlihat berubah secara mendasar. ? . Kerjakan jelasnya seperti apa? ! . Contohnya, sebuah benda atau aktor, diberi cahaya bersumber arah depan [front light], maka wajah dan fisik adegan depan tertentang jelas. Jika dengan objek yang proporsional diberi panah berpunca arah belakang [back light] maka tampang dan badan bagian depan nampak gelap. Maka tampak hamba allah nan mistirius. Jika alamat diberi binar top light/Down light, maka terasa suka-suka pengkajian pada objek. Dan seandainya korban di serah cahaya dari samping [side light], maka kelihatan sisi samping korban membentuk garis nan mengikuti bentuk sasaran tersebut. Maka lampu side light dominan untuk lampu tari. [baca juga, Hadirnya Bapak Pencahayaan Stanley McCandless’] Berikut penjelasan tambahan tetang ditribusi [jihat] kilauan dalam metode McCandless. Front light, cahaya dari depan untuk menerangi aktor supaya terlihat oleh penonton. Kalau satu lampu busur diarahkan harfiah. Roman aktor terlihat kondominium minus menghela. Akan lebih menarik sekiranya lampu digeser ke sisi aktor. Banyangan nan dihasilkan melantangkan wajah aktor, sehingga aktor memiliki dimensi Arah cahaya/ki perspektif 45 drajat cerminan akan sebanding jenjang dengan tinggi tubuh aktor. Jika tinggi lampu sejajar dengan aktor maka aktor terlihat kondominium dan bayangan memanjang. Dan jika lampu ki berjebah di asal akan menghasilkan tapilan nan enggak wajar, tidak alami. Timbul efek banyangan tinggi di latar pinggul. Lampu busur dengan posisi dibawah jarang digunakan, kecuali kerjakan efek tertentu. Front light Back light. Bohlam back light akan meciptakan dimensi dan boleh membaikkan aktor dengan latar belakangnya. Jika kamu kepingin mengecat lantai bekas. Gunakan bola lampu back light. Itu bertambah baik dan tepat . Kelihatannya kamu pernah punya masalah, rona seragam seperti mana warna backdrop. Hal itu bisa diatasi dengan memisahkan kedua objek tersebut. Gunakan lampu latar ditambah lampu back light. Tesmak bohlam yang baik bakal back light 45 – 60 drajat. Jika bertambah dari 60 drajat akan menjadi top light/down light. Jangan lupa kamu harus mengkritik pantulan yang terjadi, intensitasnya dan warna dari lampu back light. Untuk menghindari refleksi lampu back light akan halnya dan membuat terpaut penonton. Akan halnya pantulan/refleksi. Takdirnya pertunjukkanmu memperalat proyektor untuk mengemukakan okuler pada latar belakang. Kamu perlu memerinci refleksi nan terjadi terutama berusul bola lampu front light. Karena refleksi lampu front light akan mengaburkan ketajaman rangka dari proyektor. Sebelah refleksi cahaya; Side light. Digunakan dalam kombinasi dengan front light. Side light menjadi lampu utama. bohlam side light dapat digunakan menjadi sumber motivasi, melalui corak, intensitas dan sudutnya [kirana termotivasi; Kilap yang dimotivasi maka itu sumur tententu, surya, lampu busur atau api]. Side light menjadi lampu utama, itu merupakan tehnik yang sangat dramatis dan efektif. Berikut bilang model jihat cuaca; Diagonal back light side light Back light down light/top light Jenis panggung dan Arah lampunya Proscenium stage Tempat Prosenium, spektator bersumber satu sisi. Andai sebuah kotak, riuk satu sisinya dibuka untuk penonton. Sudut pencahayaannya [baca, Hadirnya Kiai Pencahayaan Stanley McCandless’] Thrust Stage. Bekas thrust, pemirsa gemuk di tiga arah. Biasanya ki perspektif pencahayaan lebih tinggi [60 drajat] buat memencilkan cahaya mengenai penonton. Arah binar pada panggung thrust nyaris sebagaimana panggung arena. Fleksibilitas posisi lampu busur utama dipanggung ini. Tulang beragangan Bekas thrust dan arah lampu busur Arena Stage. Arena arena, penonton dempang dengan pemain di catur sisi panggung. Sudut cahaya lebih pendek bermula Thrust stage. Fleksibilitas posisi lampu penting dipanggung ini. Kurat dari semua sisi penonton. Vareasi ki perspektif dan arah sangat berarti buat menafsirkan suasana hati [mood]. Ki perspektif dan arah merupakan indikator penting mulai sejak perigi cahaya termotivasi. Dandan. WarnaAdalah salah satu dari empat sifat terdepan lampu teater. sifat paling efektif lakukan membuat dramatik dan meningkatkan suasana lever [mood]. Corak bisa halus/dramatis, dekoratif, membuat suasana, bisa dibuat simbolis atau realistis. Cahaya bisa menghidupkan adegan, energi kurat dapat mengungkapkan, mencerahkan. Dengan menggunung corak pada aktor dan seting sehingga meningkatkan energi panggung. Dengan warna dapat menyampaikan manah/suasana lever. Warna Cerah mendukung mengemukakan suasana situasi. Misalnya langit berwarna biru atau matahari bercat asfar. Warna, sesuatu yang paling koplek. Warna memiliki pendirian pemahaman dasar, fisika corak, fisiologi, psikologi. Setiap bahan benda mempunyai warna koteng. Terlazim diingat bahwa corak cahaya mempengaruhi warna objek. Dan faktor tertentu alias prinsip tertentu dapat mempengaruhi prinsip kita melihat warna. Kilat pelalah berwarna lamun lampu itu polos. Dan warna tidak akan ada tanpa cahaya. Cahaya mengungkap kehadiran [Roedjito, pakar scenografi]. Reseptor mata manusia paling sensitif terhadap tiga gelombang warna, merah , hijau dan biru.[RGB]. Kombinasi ke tiga corak ini akan menghasilkan rona putih. Teradat diketahui rona primer pada kilat farik dengan warna primer lega pigmen. Warna primer cahaya; merah [R], baru [G], dramatis [B]. Warna primer pigmen; merah [R], sensasional [B], asfar[Y], Jika warna primer sorot dicampur akan menghasilkan warna ceria. Corak primer pigmen jika dicampurkan menghasilkan rona hitam. Manuver/Perubahan Gerakan nan dimaksud disini meliputi – Gerakan dari arah [sudut] mana cahaya itu datang – Perubahan intensitas [persilihan sorot atau redupnya panah] – Persilihan rona [pertukaran suasana keadaan, perubahan suasana hati/mood] – Fade in atau fade out [tunu berlahan atau nyenyat berlahan] – Perlintasan satu cue ke cue yan enggak. Itu sekali lagi suatu aksi. – Perubahan fokus pada babak [fokus di area kanan berubah menjadi fokus di area kiri] – Transisi tata letak nur di panggung Seorang Lighting Designer terlazim mengenali dan mengarifi catur sifat di atas. Sehingga Disain tata sorot yang dibuatnya baik, dan pentas pertunjukkannya juga menjadi habis baik. Buatlah panggungmu menjadi lebih hidup. Stenley McCandless dengan metodenya mengubah perian depan tatacahaya dengan inovasi Pada awalnya tatacahaya [pencahayaan] diserahkan kepada bimbingan panggung [stage manager], pengerjaanya membutuhkan tekhnisi setrum nan tak kurang. Dan hasil pencahayaannya hanya mendamari anak ningrat [aktor] dan set dekor [artistik]. Memang pada masa itu tatacahaya wadah hannya sebagai penerangan buat menerngi aktor dan set dekor. Hal itu sederajat dengan apa yang terjadi beberapa hari terlampau dalam festival teater disini. Pelalah unjuk istilah aster’ [asal terang, bisa dilihat oleh mata dan jelas di kamera]. ?. Apakah itu tidak cukup ! . Privat pentas teater, tari juga musik, tatacahaya enggak doang perumpamaan penyinaran. Tetapi dapat lebih dari itu, untuk memperjelas ekspresi pemain sandiwara, bakal menciptakan menjadikan suasana hati [mood] babak atau membuat sebuah ruang. ? . Bagaimana untuk membuat itu? ! . Ayo sama-sama kita pelajari ilmu yang diberikan oleh kiai pencahayaan Stenley McCandless Stenly McCandless ialah bapak desain pencahayaan, dengan metodenya yang tersohor Metode McCandless’. Kehadirannya merubah penataan kilat wadah pecah era sebelumnya. Hal itu membangatkan kreatif para pekerja Penyelenggaraan seri panggung. Metode McCandless menjatah kewedanan akting memjadi bilang area yang lebih sempit. Panggung dibagi menjadi enam atau sembilan kewedanan [Gmb. 1]. Pada setiap negeri mendapatkan dua sebelah cahaya dari depan [front light] dengan posisi nan berlawanan dengan kacamata 45 derajat.[Gbm. 2] Kacamata 45 derajat dipilih karena sudut itu paling alami bikin sebelah cahaya dari depan. Rangka. 1Distrik panggung A. Panggung dibagi menjadi enam kawasan. B. Panggung dibagi menjadi sembilan area Gambar. 2 Ki perspektif 45 derajat pada lampu depan [front light] Gambar 3. Di dasar ini yakni aplikasi sudut 45 derajat ke medan. Sisi cahaya berpokok depan [front light] untuk area palagan. Sudut 45 derajat setia meskipun pada distrik tertentu lain cermin ?. Lakukan front light apakah harus dengan dua lampu? ! . Sejenis itu metode McCandless. Dengan dua lampu dari depan [ front light ], Seri lampu yang satu akan menghilangkan banyangan berpokok lampu yang tak. Dan sekiranya sira menyingkirkan ketekunan maupun warna lampu seperti pada [Gmb. 4] ia bisa membuat saringan cak bagi menandakan perian kejadian. misalkan bikin pagi perian corak suam lebih terang dari warna dingin. Dan bikin merepresentasi siang hari kedua dandan dibuat terang. Sedangkan untuk menandakan malam hari, warna anyep lebih kurat berpangkal warna pesam. Rajah. 4 ? . Bukannya dengan panah berasal depan saja membentuk anak ningrat terbantah flat/datar? ! . Betul. Semarak front light saja membentuk pemain sandiwara terlihat menempel puas set/back groundnya, maka perlu di tambahkan satu arah semarak pula berbunga belakang, back light [Gmb,5]. Menjadi tiga titik sumber cerah [Three point lighting]. Sehingga pemain sandiwara tampak utuh tiga matra. Atau boleh jadi saja anda menambahkan sebelah cahaya dari sudut yang berbeda. Metode McCandless memungkinkan itu. [ Misalnya kamu mengganti sebelah back light dengan back diagonal light, cahaya semenjak bokong diagonal atau menambahkan cahaya dari saping [side light] untuk mendapatkan efek yang dia inginkan. Gambar 5. Tiga titik sumber kilauan [three point lighting] Bentuk. 6 Berikut tambahan jawaban diatas; Dengan front light dua lampu dia boleh membentuk program bakal suasana siang atau malam dengan lampu yang sama. Degan cara mengatak perubahan keseriusan lampu. Misalnya bohlam ke satu cahaya nur dengan corak suam, intensitasnya berputar turun berlahan. Sedangkan lampu ke dua dengan warna dingin intensitasnya bergerak panjat berlahan dalam waktu bersamaan. Rayapan intensitas dan warna itu memberi kesan kepada spektator bahwa waktu sudah lalu bergeser. Sehingga suasana siang berubah menjadi suasana malam. [Gmb. 4] ? . Setelah tekor tahu Metode McCandless, bermakna kita membutuhkan lampu cukup banyak? ! . Ya. Itu menjadi problem buat kita. Tetapi banyak penata sorot/lighting designer [LD] memecahkan problemnya sendiri. Banyak juga LD tak menerapkan metode McCandless. Khususnya untuk pengusahaan bohlam front light ini. Lampiran akan halnya buya desain tatacahayaan Stanley McCandless bukan hanya tertarik pada sisi artistik pecah desain manajemen sorot, tetapi ia juga berkontribusi pada teknis seni. Ia meracang organ lampu panggung dengan penggunaan reflektor ellipsoidal [ERS. Ellipsoidal Reflektor Spotlight]. McCandless seorang arsitek, temperatur di sekolah seni dan konsultan tatacahaya. McCandless bekerja dengan Kirk cak bagi mendesain ERS pertama, Century Leko. Ini men era mentah bikin perlengkapan manajemen cahayaan panggung. Lampu dengan cahaya yang keras, seri bisa dibentuk boks dengan tambahan shutter, lubang bagi memasang iris dan gobo. Baca juga tentang bohlam ERS Demikian cacat akan halnya Metode McCandless, metode dari bapak desain tatacahayaan. Kiranya menambah pengetahuan kita tentang pencahayaan wadah dan dapat kita terapkan pada pentas kancah kita.. Panggung teater adalah tempat untuk melakukan pementasan. Pada awalnya pertunjukan itu dimainkan dimana doang, di halaman flat, halaman kantung, tanah lapang dan pendopo untuk pertunjukan indor. Itu asalmula bekas pertunjukan yang terjadi di sini [Indonesia] hal itu tidak jauh farik dengan apa yang terjadi di Yunani, nan kemudian berkembang menjadi ajang-panggung maju seperti yang kita kenal sekarang. Berikut jenis Kancah-panggung itu Wadah Proscenium Panggung Proscenium adalah panggung konvensinal yang banyak kita jumpai puas gedung-gedung pertunjukan kita. Sreg panggung ini penonton berada disatu jihat. Jika diibaratkan panggung itu sebuah kubus, pemirsa ki berjebah pada dinding ke catur yang jihat dindingnya dibuka. Presentasi sreg panggung proscenium terasa lebih normal. Semua perabot pergelaran, set, properti, lighting dll, dapat disembunyikan berpokok pandangan penonton. Rukyat spektator bisa diatur dan dibatasi mana yang dapat dilihat dan mana yang enggak boleh kelihatan oleh penonton. Bekas Proscenium Wadah Proscenium dan Aksesorisnya ; Orkestra besikal Wadah pemusik. Jika gedung itu dibangun tersendiri cak bagi bangunan pementasan, galibnya lantai orkestra besikal boleh diturunkan. Apron Kancah nan terletak di depan layar topang di depan bingkai proscenium Tormentor Pembatas samping/wing [leg] yang minimum depan. Biasanya untuk Teaser Pembatas atas [border] yang paling depan. Biasanya untuk memendekan atau mengencangkan lis proscenium Grand Curtain Layar utama Border Pembatas atas. Galibnya dibuat berusul kain dengan dandan hitam, untuk membentangi lampu dan battennya. Juga untuk menutup seting panggung nan disimpan di atas [fly galery] Leg/wing Pembatas samping. Normal dibuat dari tiras dengan warna hitam Fly Galery Pangsa di atas panggung. Ulas buat menyimpan seting/dekor pertunjukan. Hanya lain semua gedung pertunjukan mempunyai fly galery Backdrop / Cyclorama Layar pembatas panggung belakang. Biasanya backdrop sahaja menunggangi reja suatu warna atau lukisan besar. Cyclorama, menunggangi kain satu warna kurat dan dengan pendar [lampu Cyc] bikin takhlik panorama yang bisa berubah. Tambahan istilah buat tempat proscenium Asbestos /fire curtain Layar tahan jago merah. Rata-rata di tempatkan di bokong bingkai proscenium Portal proscenium Sebuah bingkai dekoratif nan dirancang bagi produksi tertentu. Lazimnya digantung dibagian atas bingkai proscenium Falseproscenium Bingkai proscenium nan dibuat buat mengurangi bukaan proscenium atau mengubah bagan proscenium Buat Ajang Proscenium, coba amati, tatap dari kursi penonton saat pangung itu nol. Aura sisi panggung kanan akan terasa berbeda dibandingkan arah panggung kiri. Berikut area tempat proscenium. Distrik arena proscenium A. Ajang dibagi menjadi 6 area. B. Palagan dibagi menjadi 9 daerah. 1. Downstage Right 2. Downstage Center 3. Downstage left 4. Centerstage right. 5. Center stage. 6. Centerstage left 7. Upstage right. 8. Upstage center. 9. Upstage left. Cak bagi pemberian nomer daerah tidak cak semau kelanggengan. silahkan berangkat dari bawah atau dari atas, menurut aturan saja. Panggung Thrust Pada panggung thrust spektator mampu di tiga jihat. Tempat ini menjorok ke penonton seperti area apron yang diperluas sampai jarak pemain sandiwara dan penonton menjadi bertambah dekat. Pada tempat thrust set/dekor dibangun menjadi bagian sisi dinding ke catur. Bekas Thrust Gelanggang Arena Pada panggung ajang penonton mengerumuni kawasan panggung, sehingga set/dekor tidak boleh jadi dibangun. Bekas ajang ini yakni panggung yang paling demokratis. Setiap penonton berusul empat sisi mempunyai hak yang sama bagi menikmati segala yang terjadi di atas palagan. Situasi ini menjadi tantangan kepada penata lampu, dan semua penata pada satu pertunjukan di panggung arena termaktub pemain dan sutradara. Panggung arena, gelanggang yang akrap dan dempet antara anak komidi dengan penontonnya. Panggung Panggung Black Box Black box adalah tempat laur. Mempunyai banyak keefektifan. Satu ruangan yang galibnya berwarna hitam, Pada ulas tersebut buram tempat dan provinsi penonton boleh diatur sesuai kebutuhannya. Black box / Panggung fleksibel menawarkan banyak prospek untuk berekperimen. Rancangan teaternya, lighting, artistik. Panggung boleh dibuat Proscenium, Tempat dengan pemirsa berkeliling. Thrust, dengan medan penonton tiga sisi [ lambang bunyi U] atau dua sisi, alias tempat dibuat multi titik api. Belaka kekurangannya, black box membidik kecil sehingga daya produksi pemirsa sedikit dan bagi merubah gelanggang dan area penontonnya membutuhkan periode dan tenaga Plong Black box tempat bisa di atur sesuai yang diinginkan. Berikut sejumlah contohnya A. Kancah Proscenium B. Palagan Thrust Pemirsa di tiga sebelah C. Gelanggang Medan Spektator di catur sisi D. Gelanggang arena Penonton di dua sisi berhadapan Black box biasanya patut lengkap untuk fasilitas batten lampunya, untuk menggantung lampu dari posisi depan, mulai sejak bokong, atas medan, saping. Sehingga cukup memungkinkan untuk memasang lampu dimana saja. Demikianlah tentang jenis panggung teater dengan beberapa penjelasan dan keterangannya. Jika ada kekliruan dan kekurangan silahkan dikoreksi. Semoga bermanfaat, dan anda bisa memintal arena yang tepat untuk karyamu. Kaca ialah dasar sebuah lensa. Sekiranya kilat melalui kaca terang akan dibiaskan [dibengkokkan]. Semua lampu tempat beradab mengunakan Reflektor dan Kanta. ?. Apa kegunaan Reflektor dan suryakanta pada lampu wadah. ! . Reflektor, lakukan meningkatkan efesiensi sumber cahaya. Lampu dengan menunggangi reflektor sorot nan dihasilkan menjadi kian terang. Lensa, untuk mengumpulkan dan mengarahkan ulang cahaya dari sumbernya. Reflektor pada awalnya mengunakan beling ideal. Pada tahun 1950an baru dibuat mengunakan logam ringan yang dilapisi bahan reflektif, disebut alzak. Pada perkembangannya reflektor dibuat bermula kaca dilapisi dichroik. Reflektor dichroik dapat dirancang terobos pendar ultralembayung dan inframerah sehingga mengurangi panas kerumahtanggaan tabung lampu. Gambar di bawah ini arketipe Reflektor dichroik Ada tiga kamil Reflektor pada lampu panggung. Parabolic Spherical Ellipsoidal Berikut tipe reflektor dan arah binar yang dipantulkan. 1. Reflektor Parabolic Reflektor Parabolic menghasilkan sinar yang keras. Sinar yang cenderung ke reflektor parabolic dipantulkan setolok dan paralel. Sehingga menghasilkan kilat yang terang. Reflektor ini digunakan sreg bola lampu PAR.[Parabolic Aluminised Reflector] Reflektor ini menyatu dengan bohlamnya. 2. Reflektor Spherical [bulat] Reflektor spherical, cahaya yang mengarah ke reflektor dipantulkan pun kearah dimana tutul kilap bersumber. Reflektor ini digunakan puas bola lampu Fresnel dan bohlam Plano-convex. 3. Reflektor Ellipsoidal Reflektor Ellipsoidal berbentuk secarik ellipsoid, reflektor ini paling kecil efesien dibandingkan reflektor lampu pangung nan lain, n kepunyaan dua noktah fokus. Titik fokus pertama berada damping dengan reflektor, yaitu tutul sumber kilap. Titik fokus kedua merupakan noktah fokus kurat pantulan nan menyatu dengan cahaya dari sumbernya sehingga terang cenderung di titik ini. Reflektor ini digunakan pada lampu Ellipsoidal [lampu profile / lekolite.] Dan nan perlu di ingat untuk reflektor ellipsoidal, cahaya nan kaya di atas akan dipantulkan ke bawah begitupun sebaliknya kurat yang berada di bawah akan dipantulkan ke atas. ? . Bagaimana sekiranya memasang gobo terbalik? ! . Sekiranya beliau memasang gobo tersuling itu betul, terang gobo yang dihasilkan akan norma. seperti mana gambar dibawah ini 4. Reflektor CyC/flood Reflektor bikin bohlam CyC. Reflektornya lebih sederhana. Terbuat berpokok piringan hitam besi dengan permukaan mengombak/ tidak rata. Kejadian itu berguna untuk memecah sinar nan nomplok. Komplet dua model reflektor CyC A. Cahaya yang di hasilkan simetris B. Cahaya nan di hasilkan asimetris. Reflektor ini lebih sepakat cak bagi mendamari cyclorama/ back terban. Jenis-Keberagaman Lensa Lega Lampu busur Palagan Kaca adalah dasar sebuah kanta. Jika cahaya melangkahi kaca cahaya akan dibiaskan [dibengkokkan]. Susuk dibawah ini yaitu pembiasan maka itu lensa kaca Syariat pembiasan menyatakan Cahaya saat melangkaui alat angkut yang memiliki konsistensi farik [udara – gelas] cahaya akan di bengkokkan, kemudian menembus verbatim satu bahasa kurat itu datang. Tiga Keberagaman Lensa Dasar Convex, Concave , Plano-convex Kanta Plano-Convex Lensa plano-covex mempunyai dua sisi parasan yang farik. Satu sisi permukaannya membosankan dan arah latar yang tak mungkum. Lensa digunakan bikin mengarahkan sinar yang menyebar berpokok reflektor maupun dari sumbernya yang di pusatkan menjadi kilauan yang terang. Pada gambar ini panah melalui lensa cembung [plano-convex] akan di bengkokkan tegak verbatim, begitupun sebaliknya saat lensa konfeks [plano-convex] mendapat cahaya bersimbah lurus cuaca tersebut akan dibengkokkan kabur lurus. Lensa fesnel Lensa fesnel berusul dari lensa plano-convex nan dikembangkan bakal mengurang berat dan prospek retak karena seronok nan berlebihan. Dengan kaidah, lensa plano-convex dipotong mengurangi ketebalannya. Lensa fresnel bidang rata dengan deretan gelombang yang buntar. Cahaya yang melaluinya akan dibiaskan oleh deretan gelombang elektronik itu sehingga membuat cahaya menjadi halus dan subtil Abstrak Suryakanta fresnel Lampu busur Par Untul lampu Par Reflektor dan lensanya menyatu bersama bohlamnya. Berikut Contoh bohlam Lampu Par 64 dengan beberapa tipe ACL [ Air Craft Landing ] Wide Super Wide Semoga dengan artikel ini kita dapat kian memahami. Bahwa lampu tempat itu memiliki karakter sinar nan farik. Setiap diversifikasi lampu menghasilkan sinar yang berlainan karena reflektor dan lensanya. Ayo pelajari bola lampu arena kian dalam. Mari! Tata lampu busur pertunjukanmu dengan apik. Ketika satu tontonan dipersiapkan set telah dibangun di atas palagan, atau mungkin sekali lagi pertujukan itu hanya menggunakan panggung kosong. Tetapi pencahayaan akan tetap mempersiapkan untuk mengemas pertunjukannya. Atraksi teater/drama lain akan lepas berpokok penyampaian suasana [mood] bagian, ? Bagaimana menghadirkan mood itu? ! ; Sebagai Penata Binar kamu terbiasa mengenali karakter cahaya yang dihasilkan lampu-lampu panggung. Bilang jenis lampu panggung perlu dia amati perbedaan cahayanya, sehingga bisa memilih keberagaman bola lampu yang engkau butuhkan bakal mewujudkan disain cahayamu ? Apa cuma jenis lampu palagan itu? ! Ada bilang macam lampu yang digunakan di gelanggang. Bohlam Fresnel Lampu dengan lensa fresnel [diucapkan “frennel”], suryakanta yang ditemuka oleh Augustin- Jean Fresnel [1788-1827]. Awalnya lensa fresnel dipakai untuk bola lampu mercusuar dan pertamakali digunakan dalam pencahayaan lampu panggung di akhir 1920-an. Berikut penggalan-bagian bohlam Fresnel dan contohnya Reflektor spherical. Lubang Ventilasi. Yoke. Bohlam Bohlam Lensa Dudukan Frame filter/gel. Alabangka pengatur spot/flood [bohlam&reflektor bergabung]. Posisi Flood. Posisi Spot Lampu Fresnel, kilauan yang dihasilkan rata dan lembut dengan senggat cahaya yang renik. Galibnya dipakai untuk lampu depan [wash], lampu area. Kepribadian cahayanya rata sehingga pas baik lakukan mendudukkan sela-sela gelap. Fokus/diameter cahayanya bola lampu fresnel bisa diatur menjadi spot [di kecilkan] maupun flood [dilebarkan] dengan mekanisme sekrup atau slide. Sekiranya pada posisi flood binar terlalu melebar, lampu fresnel dilengkapi dengan barn doors, [radas lampu bikin memotong kirana] Lampu PC [Plano-Convex] Lampu busur dengan lensa [plano-convex] Lampu PC umum di Eropa tetapi jarang tampak di AS. Cahaya yang dihasilkan lebih radikal dari fresnel dengan batas cuaca lembut hanya jelas. Aksesoris dan pengaturan fokus/diameter cahaya lampu PC seperti mana lampu fresnel. Perbedaannya tetapi pada lensa yang digunakan. Lampu PC sering dipakai bikin lampu special [top light/down light, back light.] ? Apakah penggunaan lampu fresnel dan PC sebatas itu? ! Tentu saja tak, lampu Fresnel dan PC lain menutup kemungkinan untuk posisi- posisi yang lain. Sesuai dengan kreatifmu. Lampu Profile Profile Ellipsoidal Spot/Ellipsoidal Reflektor Spotlight [ERS] Kita demap menyebutnya Lampu Profile di Inggris menyebutnya Zoom Profile dan di AS bertambah masyarakat dengan menyebutnya Leko. Merek Leko di renggut dari [Joseph Levy and Edward F. Kook] penemu lampu Leko Lampu busur Profile cak semau dua macam 1. Bifocal Profile 2. Zoom Profile Bifocal Profile lampu dengan satu kanta dengan drajat / lebar kilap yang tetap. Fokus cahaya bifocal profile belaka boleh di untuk dua fokus, tajam dan lembut, dengan mandu mencadangkan ataupun memundurkan tabung lensanya Berikut bagian-adegan bola lampu Profile/Ellipsoidal Reflektor Spotlight [ERS] dan contohnya Pegangan penaung belakang Lampu bohlam Dichroic glass berlapis logam atau reflektor ellipsoidal Bukaan & titik silang kilat berbunga reflektor Shutter atas Slot gobo/sayat Dua lensa plano-convex. Penahan frame filter/gel. Bekas frame filter/gel Yuridiksi titik api bohlam. Knob arus tabung lensa. Shutter bawah. Sekrup penghambat focus. A. Philips Strand 19- ,26-, 36-, dan 50 derajat;, lampu 575 alias 750 watt. B. Altman Phoenix5-, 10-, 19-,26-, 36-, dan 50 derajat; lampu HPL 575 atau 750 watt Lampu Profile / ERS menghasikan kilap paling tajam diantara lampu-bohlam panggung nan lain, batas ketajaman cahayanya bisa diatur. Dengan prinsip mengeser lensanya. Lampu busur Profile/ERS ada beberapa jenis, semenjak 5 – 50 lebih lagi ada yang 90 derajat. Semakin besar derajat lampu tersebut semakin lebar cahaya yang dihasilkan. Lensa puas bohlam ini bisa kita saling sesuai drajat bola lampu nan kamu inginkan, dengan pendirian menukar torak dan lensanya [tatap bagan menukar lensa] Bakal bohlam dari jihat depan [FOH- Front of the house] lebih cocok menggunakan lampu ini. Lega lampu profile/ERS kita bisa memasang organ gobo atau Iris. Semarak bola lampu profile/ERS bisa kita bentuk menjadi persegi, dengan menggunakan catur shutter yang terdapat di keempat arah lampu. Mengganti kanta [silinder lensa] Bentang pengunci bumbung lensa, kemudian [1] tabung geser keatas dan [2] dorong kedepan. Memotong cahaya dengan shutter Tarik shutter- dan turun takhta ke atas atau ke bawah, sesuai yang diinginkan. Shutter Perangkat standar lampu busur profile. Digunakan cak bagi menyela cahaya. Terletak di keempat sisi bohlam profile. Gobo Instrumen tabahan lampu profile. Piringan hitam cendawan yang diukir [bertembuk] deng Transendental yang bermacam-keberagaman. Gobo boleh dibuat sendiri mengunakan plat baja atau mengunakan plat aluminium yang kemudian dipasang pada holder gobo Iris Perlengkapan tambahan lampu profile. Digunakan buat mengatur osean kecilnya kaliber cahaya. Contoh Sayat Shutter dan Holder gobo Lampu busur Zoom Profile/Zoom Ellipsoidal Lampu zoom profile, lampu dengan dua kanta salah suatu lensanya menggunakan lensa bi-convec Berikut bagian-bagian semenjak lampu zoom profile/zoom ellipsoidal dan contohnya 1. Baut untuk membuka bohlam 2. Bohlam lampu 3. Slot gobo/iris 4. Mekanik habituasi lampu 5. Reflektor dichroic 6. Shutter 7. Lensa plano-convex 8. Lensa bi-convex Zoom ETC Source hingga 30 derajat atau25 sampai 50 575- ataupun 750 watt Bohlam zoom profile ini sama dengan lampu busur profile / ERS namun keseleo suatu lensanya menunggangi lensa biconvex sehingga memiliki juluran kacamata [mis Cantata 18/32, Selecon 32/50] 18/32 berarti cahaya bisa diatur dari drajat terkecil 18 sebatas drajat terbesar 32. Cara mengaturnya dengan memaju dan memundurkan lensanya. Zoom profile adalah lampu nan paling kecil baik buat memproyeksikan gobo. Contoh gobo Lampu PAR 64 [PAR CAN] Bohlam PAR adalah lampu reflektor parabolic [Parabolic Aluminised Reflector] PAR ditemukan oleh Clarence Birdseye. Sendiri tokoh makanan PAR diperkenalkan di inggris puas 1968 intern konser Rock & Roll Berikut bagian-adegan lampu PAR 64 dan contohnya Soket lampu Ranggit belakang untuk membuka bohlam Yoke Bekas frame penyaring/gel Penyekat kilap Lampu lampu PAR-64 1000 watt Lampu busur Par merupakan kelengkapan mandiri, reflektor lensa,dan pijarnya menyatu dalam suatu unit. Kilap yang dihasilkan abadi dan gigih, senggat kilap pas lembut dan berbentuk bulat telur. Kerangka oval dari cahaya bohlam par dapat diarahkan dengan memutar bohlam lampu di dalam wadahnya. Bohlam lampu par cukup tahan cuaca dan guncangan sehingga sering dipakai untuk bekas di luar kolom. Cuma bilamana ini bagi mendapatkan bohlamnya sudah menginjak sulit. Di rental penyewaan kini Parcan banyak diganti denga Par LED karena jauh bertambah hemat energi dan memungkinkan bikin mewujudkan vareasi warna yang cukup banyak. Lampu Par 64 memiliki beberapa tipe, CP60 [ Very Nerrow ], CP 61 [ Nerrow ], CP 62 [ sedang ] dan ACL [ Air Craft Landing ]. ACL memiliki kurat mencolok, lebih tajam dari CP60. Contoh bohlam Par Led Bohlam Cylorama [CyC] Bola lampu bagi menerangi Cyclorama/backdrop. Biasanya memperalat lampu Flood. Lampu dengan karakter sinar sesuai dengan namanya flood [banjir] nan pepat dan luas. Selain itu, Striplight, bola lampu nan terdiri tiga atau empat lampu flood dengan 3 atau 4 chanel intern satu kawin. Striplight juga cak semau yang memperalat lampu Par 38 sebanyak 12 dalam satu rangkaian dengan 3 chanel. Kebutuhannya yaitu menerangi cyclorama dengan rata. Berikut contoh lampu bakal cyclorama/back drop PhILIPs stRand LIghtIng PhILIPs seLecon stage LIghtIng coda300w500wSINGLE Time Square stage lighting Lampu Reflektor-Striplight dan Striplight R-38, 3 atau 4 chanel Bola lampu-lampu di atas sering kita jumpai di gedung pementasan. Meskipun sekarang terserah bilang tipe lampu diganti dengan lampu led. Dengan mengenal dan memahami karakter lampu-lampu tersebut ia akan makin mudah menentukan pilihan lampu busur untuk disain tatacahaya mu. Selamat berkarya.
Carapenataan yang memiliki hasil lebih baik yaitu selain menggunakan cahaya general digunakan pula penataan lampu kaki dari depan bawah (footlight). Penataan Pencahayaan yang di tata dari atas dan bawah ruang pentas, mampu memunculkan sosok obyek dalam hal ini penari dengan lebih detail. Pengamatan
10 Trik Penataan Lampu Di Atas Pentas Agar Lebih Menarik – Halo Antrakasa friends, apa kabar? Sudahkah kalian pernah menghadiri sebuah pertunjukan musik atau teater yang memiliki penataan lampu yang menarik? Bagaimana rasanya? Ternyata penataan lampu di atas panggung bisa menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang kesuksesan sebuah acara. Oleh karena itu, kali ini kami akan membagikan 10 trik penataan lampu di atas pentas agar lebih menarik. Simak artikel ini sampai selesai ya! Daftar isi 1Trik Penataan Lampu Di Atas Pentas Agar Lebih Menarik1. Pilih Tipe Lampu yang Tepat2. Gunakan Lampu Berbentuk Unik3. Gunakan Lampu Panggung yang Berbeda-beda4. Buat Pola Cahaya yang Unik5. Gunakan Lampu sebagai Tata Cahaya6. Gunakan Lampu sebagai Pengganti Tirai atau Backdrop7. Perhatikan Ketinggian Lampu8. Sesuaikan Warna dengan Tema Acara9. Buat Transisi Cahaya yang Lancar10. Periksa Kondisi Lampu secara BerkalaKesimpulan 1. Pilih Tipe Lampu yang Tepat Sebelum menata lampu di atas pentas, pastikan Anda memilih jenis lampu yang tepat untuk acara yang akan diselenggarakan. Lampu bohlam biasa mungkin tidak terlalu menarik untuk acara konser musik, tetapi lampu LED yang dapat disesuaikan warnanya bisa menjadi pilihan yang lebih menarik. 2. Gunakan Lampu Berbentuk Unik Memilih lampu berbentuk unik seperti bola lampu atau lampu neon dapat menambahkan sentuhan artistik pada penampilan panggung. Sesuaikan dengan tema acara untuk mendapatkan efek yang lebih maksimal. 3. Gunakan Lampu Panggung yang Berbeda-beda Tidak harus semua lampu di atas pentas memiliki warna yang sama. Anda dapat mencoba mengombinasikan lampu berbeda warna atau tipe untuk menciptakan efek yang menarik dan berbeda-beda. 4. Buat Pola Cahaya yang Unik Dengan mengatur lampu menjadi bermacam-macam pola cahaya, Anda bisa menciptakan efek visual yang lebih menarik. Coba buat pola cahaya yang tidak terprediksi untuk menambahkan kesan kreatif dan artistik pada acara. 5. Gunakan Lampu sebagai Tata Cahaya Lampu di atas pentas juga bisa digunakan sebagai tata cahaya yang memperlihatkan detail dari penampilan panggung. Ketika menggunakan lampu sebagai tata cahaya, sesuaikan dengan keseluruhan tema acara. Jangan membuat lampu terlalu terang atau terlalu gelap. 6. Gunakan Lampu sebagai Pengganti Tirai atau Backdrop Jangan takut untuk menggunakan lampu sebagai pengganti tirai atau backdrop. Coba buat desain lampu yang terinspirasi dari latar belakang yang diinginkan. Hal ini bisa membuat panggung terlihat lebih minimalis dan modern. 7. Perhatikan Ketinggian Lampu Ketinggian lampu juga mempengaruhi efek yang dihasilkan. Lampu yang terlalu rendah dapat mengganggu pandangan pemirsa dan membuat mereka merasa tidak nyaman. Namun, lampu yang terlalu tinggi juga bisa membuat panggung terlihat kurang menarik. Perhatikan ketinggian lampu agar tepat dan sesuai dengan suasana acara. 8. Sesuaikan Warna dengan Tema Acara Warna lampu harus disesuaikan dengan tema acara. Misalnya, acara musik rock dapat menggunakan lampu merah dan hitam untuk menimbulkan kesan gelap dan keren. 9. Buat Transisi Cahaya yang Lancar Transisi antara pola cahaya harus diatur dengan baik agar lancar dan tidak terlihat kaku. Sebuah transisi cahaya yang lancar dapat menambah kemeriahan acara dan mempertajam kesan artistik dari penampilan panggung. 10. Periksa Kondisi Lampu secara Berkala Pastikan semua lampu yang digunakan dalam acara berfungsi dengan baik. Periksa kondisi lampu secara berkala untuk mengetahui apakah ada lampu yang rusak atau tidak menyala. Menganalisis dan memperbaiki lampu yang rusak dapat membantu Anda menampilkan penampilan panggung yang kualitasnya terjamin. Kesimpulan Memadukan berbagai trik penataan lampu di atas panggung dapat menciptakan efek visual yang menarik dan keren. Tidak sulit untuk mengatur lampu di atas pentas, cukup perhatikan tema acara dan buatlah desain yang menarik. Demikianlah informasi mengenai 10 Trik Penataan Lampu Di Atas Pentas Agar Lebih Menarik yang dapat Anda aplikasikan saat menggelar acara. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan membantu Anda dalam menata lampu di atas pentas dengan lebih kreatif. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa di artikel menarik lainnya! Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman atau sosial media Anda agar dapat bermanfaat bagi banyak orang.
daribagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana Untuk memasang lampu di atas pentas dibutuhkan berbagai macam perlengkapan pemasangan. Perlengkapan tersebut ada yang telah terpasang secara permanen dan ada yang dapat dipindah­pindahkan. Selain bahan dan warna, penataan dekor di atas pentas penting untuk
A. Tata Teknik Pentas Tata teknik pentas adalah cara menata panggungtempat pertunjukan untuk sebuah pertunjukan. Tata teknik pentas dilakukan oleh seorang yang disebut kreator. Dalam penataan panggung pertunjukan, kreator diharuskan memiliki rancangan konsep serta tema pertunjukan tersebut. Dengan dibentuknya suatu konsep oleh kreator, maka material pentas seperti kostum, make-up ,properti, hand properti ,cahaya, sound sistem, dan latar pentas lebih mudah dirancang. B. Jenis-Jenis Panggung Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan di mana interaksi hasil kerja penulis lakon ,sutradara, dan aktor ditampilkan. Penyesuaian bentuk panggung dapat memengaruhi penyajian lakon. 1. Proscenium, panggung yang membuat penonton menyaksikan lakon melalui bingkailengkung proscenium. Misalnya pada Balairung Sari Taman Budaya Kal-Sel. 2. Arena, panggung yang memfokuskan pada kualitas visual yang diterima penonton sehingga penonton dibuat supaya menonton pada jarak dekat. Biasanya tidak beratap dan terbuka. Berbagai bentuk arena yaitu 1 Bentuk segi empat 2 Bentuk kipasmelingkar 3 Bentuk tapal kuda 4 Bentuk tak beraturan 5 Bentuk auditorium 6 Bentuk auditorium transverse stage 7 Bentuk panggung terbuka 8 Bentuk ruang arena Panggung arena dapat pula dibedakan menjadi dua, yaitu full arena dan semi arena. 3. Thrust, panggung mirip proscenium namun dua per tiga bagian depannya menjotokmenjorok ke penonton. C. Bagian-Bagian Panggung Border, pembatas kain yang berfungsi sebagai batasan area permainan yang digunakan. Backdrop, layar kain yang dapat digulung, diturun-naikkan, dan membentuk latar belakang panggung. Batten, perlengkapan panggung yang digunakan untuk meletakkan benda dan fleksibel dipindahkan. Penutup/flies, baguan atas panggung untuk menggantung set dekor dan tata cahaya. Rumah Panggung, ruang panggung untuk tampil Catwalk, papan penghubung untuk memudahkan penataan panggung. Tirai besi, tirai pembatas panggung dan kursi penontona apabila terjadi kebakaran. Latar panggung atas, latar belakang panggung yang dapat dipasang gambar perspektif. Sayap, bagian yang berfungsi sebagai tempat sembunyi aktor saat menunggu giliran tampil. Layar panggung, tirai pertanda dimulai dan diakhirinya pertunjukan. Trap jungkit, jalan di area panggung untuk keluar-masuk pemain dari bawah panggung. Tangga, sebagai jalur naik-turun panggung. Apron, daerah di depan bingkai proscenium. Bawah panggung, tempat menyimpan peralatan set sekaligus kamar ganti pemain. Panggung, tempat pertunjukan. Orchestra pit, tempat orkestra bermain. FOHFront of House bar, baris lampu di atas penonton. Langit-langit akustik, penghalau gema dan memproyeksi suara. Ruang pengendali, ruang pengendali cahaya dan suara. Bar, tempat makan dan minum. Foyer, ruang tunggu para penonton sebelum pertunjukan dimulai. Auditorium, tempat duduk penonton di panggung pertunjukan. Ruang ganti pemain, dapat terletak di bawah panggung. D. Hakikat Prinsip dan Sejarah Pentas Secara hakikat, tata teknik adalah untuk menghidupkan sebuah karya seni. Secara prinsip, tata teknik pentas adalah sebuah komitmen, aturan, dan pegangan. E. Jenis-Jenis LampuLighting A. Strip light 1. Open System, deretan lampu dalam kotak panjang tak bersekat di bagian apron. 2. Compartment System, seretan lampu dalam kotak panjang bersekat di bagian border. B. Spot light 1. Fresnell Spot Light, cahaya menyatu dan lembut. 2. Plano Convex Spot Light, cahaya menyatu tajam. 3. Ellipsoidal Spot Light, berkekuatan 250-3000 watt 4. Follow Spot Light, lampu dengan intensitas besar dan bertegangan tinggi, berfungsi mengikuti gerak pemain. 5. Flood Light, lampu tanpa lensa berkekuatan besar yang biasa digunakan sebagai penerang jalan. F. Tata Cahaya Tata cahaya merupakan rekayasa cahaya sehingga dapat memperbauk pertunjukan. Tata cahaya dapat dibagi menjadi dua, a. Lampu umumGeneral Illumination, contohnya cahaya lampu sehari-hari. b. Lampu khususSpecific Illumination, contohnya cahaya pada pertunjukan. Penata cahaya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut, Menafsirkan skenario bersama sutradara. Menggali stimulus gagasan kreativitas. Membuat catatan penting tentang skenario. Bekerjasama dengan tim produksi dan para penata lain. Memahami dan menguasai tata cahaya. Sarana pengendali lampu 1. Intensitas, tebal tipisnya cahaya. 2. Warna, berkaitan dengan suasana. 3. Distribusi, pembagian cahaya. 4. Gerakan, perpindahan ruang. Prosedur Tata Cahaya 1. Planning rancangan 2. Design rancangan 3. Bump in konsep 4. Rigging tempat lalu lalang penonton 5. Paching penataan dari alat-alat 6. Plooting gerak pencahayaan 7. Focusing pemfokusan 8. Performing permainan cahaya 9. Bump out konsep keluar Macam-macam Pentas Scoop Profile Lampu efek Barndorm Gobo Filter
Permukaan papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga memudahkan pekerja dalam memasang dan menata peralatan. 7. Tirai besi. Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan bagian panggung dan kursi penonton. Digunakan bila terjadi kebakaran di atas panggung.
bagaimana cara penataan lampu di atas pentas – Penataan lampu di atas pentas adalah salah satu aspek penting dalam menciptakan atmosfer yang sempurna untuk pertunjukan. Lampu yang dipasang dengan benar dapat meningkatkan kualitas suara, membuat para penonton merasa nyaman, dan meningkatkan kualitas tontonan. Penataan lampu di atas pentas tidak hanya sebatas meletakkan lampu secara acak; ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menempatkan lampu dengan benar. Pertama, Anda harus menentukan jenis lampu yang akan Anda gunakan. Lampu yang dipilih harus dapat menyediakan cahaya yang dibutuhkan untuk menyoroti pentas, menciptakan efek dramatis, dan menciptakan pencahayaan yang menyenangkan bagi penonton. Untuk mendapatkan kombinasi cahaya yang tepat, Anda dapat menggunakan lampu LED, lampu halogen, atau lampu tungsten. Kedua, tentukan lokasi lampu. Anda harus menempatkan lampu di area pentas yang tepat, sehingga dapat menciptakan efek yang diinginkan. Jika Anda menggunakan lampu LED, pastikan untuk menempatkan lampu jauh dari pentas agar tidak menimbulkan efek cahaya yang menyilaukan. Lampu tungsten atau halogen akan menyediakan cahaya yang lebih terang, jadi pastikan untuk menempatkan lampu tersebut secara tepat. Ketiga, Anda harus menyesuaikan ketinggian lampu. Anda harus memastikan bahwa cahaya yang dipancarkan oleh lampu memenuhi seluruh pentas. Anda juga harus memastikan bahwa lampu yang Anda pasang tidak terlalu tinggi, karena ini dapat menciptakan bayangan yang tidak diinginkan. Keempat, sesuaikan warna lampu. Anda harus memastikan bahwa lampu yang Anda pasang menghasilkan cahaya dengan warna yang tepat. Lampu dengan warna kuning akan menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan, sedangkan lampu dengan warna putih akan menciptakan suasana yang lebih elegan. Kelima, pastikan untuk menyesuaikan jumlah lampu. Anda harus memastikan bahwa jumlah lampu yang telah Anda pasang mendukung penciptaan atmosfer yang diinginkan. Jika Anda menggunakan lampu tungsten atau halogen, pastikan untuk menggunakan lampu yang jumlahnya tepat, sehingga cahaya yang dipancarkan dapat dibagi secara merata. Penataan lampu di atas pentas adalah salah satu aspek penting dalam menciptakan kualitas tontonan yang sempurna. Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda dapat memastikan bahwa lampu yang dipasang dapat meningkatkan kualitas suara, kenyamanan penonton, dan kualitas pertunjukan. Jadi, pastikan untuk menggunakan lampu yang tepat, menempatkannya di area yang tepat, dan menyesuaikan ketinggian, warna, dan jumlahnya. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap bagaimana cara penataan lampu di atas pentas1. Menentukan jenis lampu yang akan digunakan untuk menciptakan cahaya yang Menempatkan lampu di area pentas yang Menyesuaikan ketinggian Menyesuaikan warna Menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang. Penjelasan Lengkap bagaimana cara penataan lampu di atas pentas 1. Menentukan jenis lampu yang akan digunakan untuk menciptakan cahaya yang dibutuhkan. Penting untuk menata lampu di pentas dengan benar agar dapat menciptakan cahaya yang diinginkan. Hal ini harus dilakukan dengan benar karena cahaya yang salah dapat mengganggu pengalaman penonton. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menentukan jenis lampu yang akan digunakan untuk menciptakan cahaya yang dibutuhkan. Langkah pertama dalam menata lampu di pentas adalah menentukan jenis lampu yang akan digunakan. Ini berarti Anda harus memutuskan apakah Anda akan menggunakan lampu diode, lampu halogen, lampu berpendingin udara, lampu tungsten, atau lampu LED. Semua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan. Lampu diode adalah salah satu jenis lampu yang paling populer. Keunggulan utama dari lampu ini adalah tingkat kecerahan yang tinggi dan konsumsi daya yang rendah. Namun, kekurangannya adalah bahwa lampu ini tidak dapat menghasilkan cahaya yang terkonsentrasi, sehingga tidak cocok untuk pencahayaan yang intens. Lampu halogen adalah jenis lampu yang sering digunakan untuk pencahayaan pentas. Lampu ini memiliki kelebihan utama yaitu energi yang dikonsumsi sangat rendah, sehingga mengurangi biaya listrik. Namun, lampu ini menghasilkan panas yang sangat tinggi, sehingga harus dijaga dengan hati-hati agar tidak membahayakan orang yang berada di sekitarnya. Lampu berpendingin udara adalah salah satu jenis lampu yang paling populer untuk pencahayaan pentas. Lampu ini memiliki kelebihan utama yaitu energi yang dikonsumsi sangat rendah, sehingga mengurangi biaya listrik. Kelebihan lainnya adalah bahwa lampu ini menghasilkan cahaya yang terkonsentrasi, sehingga cocok untuk pencahayaan yang intens. Lampu tungsten adalah jenis lampu yang paling umum digunakan untuk pencahayaan pentas. Kelebihan utama dari lampu ini adalah tingkat kecerahan yang tinggi dan konsumsi daya yang rendah. Namun, lampu ini menghasilkan panas yang sangat tinggi, sehingga harus dijaga dengan hati-hati agar tidak membahayakan orang yang berada di sekitarnya. Lampu LED adalah jenis lampu yang sedang populer digunakan untuk pencahayaan pentas. Kelebihan utama dari lampu ini adalah tingkat kecerahan yang tinggi, konsumsi daya yang rendah, dan tingkat panas yang rendah. Namun, lampu ini tidak dapat menghasilkan cahaya yang terkonsentrasi, sehingga tidak cocok untuk pencahayaan yang intens. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis lampu, Anda dapat menentukan jenis lampu yang paling sesuai untuk menata lampu di atas pentas. Hal ini akan membantu Anda menciptakan cahaya yang diinginkan dan membuat pengalaman penonton semakin menyenangkan. 2. Menempatkan lampu di area pentas yang tepat. Penataan lampu di atas pentas merupakan salah satu aspek penting dalam penciptaan suasana yang sempurna di pentas. Ini dapat membantu membuat audiens merasa terkesan dengan apa yang sedang mereka lihat, dan dapat membuat pengalaman mereka lebih menarik dan menyenangkan. Dengan demikian, penempatan lampu yang tepat adalah salah satu kunci untuk memastikan bahwa acara berjalan lancar. Untuk menempatkan lampu di area pentas yang tepat, pertama-tama penting untuk memastikan bahwa lampu yang dipilih cocok dengan jenis acara yang akan diadakan. Ini akan membantu menentukan jenis pencahayaan yang tepat untuk acara tersebut. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa lampu yang dipilih dapat memberikan pencahayaan yang tepat untuk area pentas. Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa lampu yang dipilih memiliki kualitas yang baik. Ini penting untuk memastikan bahwa lampu dapat memberikan pencahayaan yang konsisten dan terang sepanjang acara. Kualitas juga penting untuk memastikan bahwa lampu tidak akan mengalami kerusakan selama acara berlangsung. Setelah memilih lampu yang tepat, selanjutnya adalah menentukan letak lampu di atas pentas. Ini bisa mencakup menentukan berapa jarak yang harus ditempuh oleh lampu dari area pentas, dan juga pastikan bahwa lampu terletak di posisi yang tepat untuk memberikan pencahayaan yang tepat bagi audiens. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa lampu tidak akan mengganggu atau menyebabkan gangguan bagi para audiens. Ketika semua lampu telah dipasang, tahap terakhir adalah menguji setiap lampu untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan benar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa lampu dapat memberikan pencahayaan yang tepat bagi audiens. Jika ada masalah dengan lampu, sebaiknya perbaiki atau ganti sebelum acara dimulai. Dengan mematuhi langkah-langkah ini, Anda dapat yakin bahwa lampu yang dipilih akan memberikan pencahayaan yang tepat bagi audiens. Ini akan membuat audiens merasa nyaman dan terkesan dengan apa yang mereka lihat, dan dapat membuat pengalaman mereka lebih menarik dan menyenangkan. Dengan demikian, dengan menempatkan lampu di area pentas yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa acara berjalan lancar tanpa gangguan. 3. Menyesuaikan ketinggian lampu. Menyesuaikan ketinggian lampu merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan ketika menata lampu di atas pentas. Ketinggian lampu harus disesuaikan dengan ketinggian yang sesuai untuk memastikan bahwa cahaya dapat menyinari seluruh pentas. Terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengakibatkan cahaya yang kurang efektif dan tidak mencapai area yang diinginkan. Penting untuk memastikan bahwa lampu disesuaikan dengan tepat agar cahaya dapat menerangi secara merata. Untuk melakukan ini, ada beberapa cara yang dapat digunakan. Pertama, Anda harus menentukan berapa banyak lampu yang akan dipasang. Perlu diingat bahwa jumlah lampu yang Anda pasang akan mempengaruhi ketinggian yang diinginkan. Kedua, Anda harus menentukan dimana dan seberapa jauh lampu dari pentas. Ini bervariasi sesuai dengan jenis lampu yang Anda gunakan. Lampu yang lebih besar dan berat harus dipasang lebih jauh dari pentas, jadi Anda harus mempertimbangkan ukuran lampu yang akan Anda gunakan. Ketiga, Anda harus mengatur ketinggian lampu dengan tepat. Lampu harus disesuaikan dengan tepat agar cahaya dapat menerangi seluruh pentas secara merata. Ketinggian lampu dipengaruhi oleh jenis, ukuran, dan jumlah lampu yang akan dipasang. Dengan demikian, Anda harus memastikan bahwa ketinggian lampu telah disesuaikan dengan benar. Terakhir, Anda harus memastikan bahwa lampu dapat dikontrol dengan mudah. Ini penting agar Anda dapat dengan mudah mengatur intensitas cahaya yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kontroler dimmer atau switch. Dengan kontroler ini, Anda dapat dengan mudah mengatur cahaya sesuai dengan kebutuhan. Jadi, menyesuaikan ketinggian lampu adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan ketika menata lampu di atas pentas. Ketinggian lampu harus disesuaikan dengan tepat agar cahaya dapat menerangi seluruh pentas secara merata. Untuk melakukan ini, Anda harus memastikan bahwa jumlah, ukuran, dan jenis lampu yang akan dipasang telah dipilih dengan benar, dan bahwa kontrol cahaya juga dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan kontroler dimmer atau switch. 4. Menyesuaikan warna lampu. Penataan lampu di atas pentas bisa dikatakan sebagai salah satu bagian penting dalam proses produksi acara. Penataan lampu yang tepat akan membantu meningkatkan penampilan dan produktivitas acara itu sendiri. Ketika menata lampu, ada 4 poin penting yang harus diingat. Pertama, pastikan untuk menggunakan jenis lampu yang tepat. Beberapa jenis lampu yang biasa dipakai di atas pentas adalah lampu LED, lampu par, lampu tungsten, dan lampu strobe. Pilih jenis lampu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari acara. Kedua, pastikan jumlah lampu yang digunakan cukup untuk mencukupi kebutuhan. Jumlah ini harus disesuaikan dengan ukuran dan kondisi pentas yang akan dipakai. Ketiga, pastikan untuk menata lampu dengan benar. Lampu-lampu ini harus ditempatkan dengan benar agar cahaya yang diterima oleh penonton bisa optimal. Lampu juga harus diposisikan dengan benar agar proses produksi acara berjalan lancar. Terakhir, menyesuaikan warna lampu. Warna lampu harus dipilih dengan seksama agar cahaya yang dihasilkan bisa menyorot pentas dengan benar. Warna lampu juga bisa dipilih sesuai dengan tema acara. Secara keseluruhan, penataan lampu pentas yang benar sangat penting. Penataan yang tepat akan membantu meningkatkan penampilan dan hasil acara. Jangan lupa untuk memperhatikan poin-poin yang telah disebutkan di atas. 5. Menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang. Penataan lampu di atas pentas adalah proses menempatkan lampu di pentas untuk menciptakan pencahayaan yang sempurna untuk acara. Proses ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Salah satu aspek penting dari proses ini adalah menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang. Ini berkontribusi pada pencahayaan yang tepat dan menghindari kelebihan cahaya atau kekurangan. Untuk mulai menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, ada luas pentas. Hal ini penting karena memungkinkan Anda untuk melihat berapa banyak lampu yang perlu dipasang untuk mencakup seluruh luas pentas. Kedua, ada kebutuhan pencahayaan. Ini berarti Anda harus menentukan berapa jumlah cahaya yang perlu dipasang di pentas. Terakhir, ada aspek estetika. Anda harus menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang untuk menciptakan efek yang diinginkan. Setelah menetapkan beberapa faktor, Anda harus memilih jenis dan ukuran lampu yang sesuai. Banyak profesional menggunakan lampu halogen karena memiliki cakupan cahaya yang lebih lebar dan konsisten. Selain itu, lampu halogen juga memiliki intensitas cahaya yang tinggi. Namun, jenis lampu yang Anda gunakan juga bergantung pada jenis acara. Beberapa acara yang membutuhkan pencahayaan yang lebih tinggi mungkin memerlukan lampu yang lebih kuat. Setelah memilih jenis lampu, selanjutnya adalah menentukan lokasi dan jumlah lampu yang harus dipasang. Ini dimulai dengan melihat luas pentas dan menghitung berapa banyak lampu yang diperlukan untuk mencakup luasnya. Jika pentas kecil, Anda mungkin dapat menggunakan satu lampu. Jika pentas lebih besar, Anda mungkin memerlukan lebih banyak lampu. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan berapa banyak cahaya yang diperlukan untuk mencapai kebutuhan pencahayaan yang diinginkan. Kemudian, Anda harus menentukan lokasi masing-masing lampu. Dapat menarik garis lurus di atas pentas untuk menentukan posisi masing-masing lampu. Lampu yang lebih terang ditempatkan di tengah pentas, sedangkan lampu yang lebih redup ditempatkan di samping. Anda harus memastikan bahwa tidak ada bagian pentas yang terlewatkan oleh cahaya. Terakhir, Anda harus menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang untuk menciptakan efek yang diinginkan. Hal ini penting untuk diperhatikan karena akan memengaruhi nuansa dan atmosfer pentas. Untuk menciptakan efek yang diinginkan, Anda dapat menggunakan lampu yang berbeda-beda, seperti lampu spot, lampu flood, dan lampu lav. Anda juga dapat menggunakan warna lampu untuk menciptakan efek yang lebih dramatis. Dalam penataan lampu di atas pentas, menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang adalah aspek penting. Ini membantu Anda mendapatkan pencahayaan yang tepat, memastikan tidak ada bagian pentas yang terlewatkan, dan menciptakan efek yang diinginkan. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, Anda dapat memastikan bahwa acara Anda akan berjalan lancar dan memuaskan.
Sayaketemu dia pertamakali di penghujung tahun 1968-an. Waktu itu, dia dikenal sebagai pelukis tanpa lukisan, dan sudah mengerjakan penataan artistik panggung berbagai pementasan di Jakarta. Bagaimana perjalanan Rudjito dalam dunia pertunjukan? Boleh dibilang, Rudjito adalah Bapak Penataan Artistik Pentas Indonesia.
Banyak orang berpikir bahwa penataan lampu di atas pentas hanya perlu diletakkan di mana saja yang terlihat bagus. Namun, sebenarnya ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat menata lampu di atas pentas agar acara bisa berjalan dengan baik. Berikut adalah beberapa tips dalam penataan lampu di atas pentas 1. Tentukan Fokus Pencahayaan Pertama-tama, tentukan fokus pencahayaan yang ingin dicapai. Apakah ingin menyoroti bintang di atas panggung atau lebih ingin menyoroti seluruh panggung? Jika ingin menyoroti seluruh panggung, maka jangan hanya menempatkan lampu di satu sisi panggung saja, tetapi sebaiknya diletakkan di beberapa sisi panggung agar seluruh area panggung terlihat. 2. Gunakan Beberapa Jenis Lampu Gunakan beberapa jenis lampu untuk mendapatkan efek yang berbeda. Lampu sorot dapat digunakan untuk menyoroti bintang di atas panggung, sedangkan lampu LED dapat digunakan untuk memberikan efek warna yang indah pada panggung. Jangan lupa juga untuk menggunakan lampu ambient untuk memberikan pencahayaan yang merata di seluruh panggung. 3. Perhatikan Warna Lampu Warna lampu juga sangat penting dalam penataan lampu di atas pentas. Pilih warna lampu yang sesuai dengan tema acara. Jika acara berwarna merah, maka gunakan lampu dengan warna merah juga agar tercipta suasana yang cocok dengan tema acara. 4. Pertimbangkan Jumlah Lampu Jumlah lampu juga perlu dipertimbangkan agar pencahayaan terlihat merata. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit lampu, tetapi pilih jumlah lampu yang cukup agar pencahayaan bisa merata di seluruh panggung. 5. Atur Ketinggian Lampu Atur ketinggian lampu agar pencahayaan terlihat merata di seluruh panggung. Jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, tetapi pilih ketinggian yang pas agar pencahayaan terlihat merata di seluruh panggung. 6. Gunakan Timer Gunakan timer agar lampu bisa dinyalakan dan dimatikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini akan membantu menghindari kesalahan dalam pencahayaan yang bisa mengganggu acara. 7. Pertimbangkan Efek Lampu Pertimbangkan efek lampu yang ingin dicapai. Apakah ingin memberikan efek lampu yang bergerak atau hanya ingin memberikan efek warna saja? Tentukan efek lampu yang sesuai dengan tema acara. 8. Gunakan Dimmer Gunakan dimmer agar lampu bisa diatur kecerahannya. Hal ini akan membantu dalam menciptakan suasana yang pas di atas panggung. 9. Lakukan Uji Coba Lakukan uji coba sebelum acara dimulai. Hal ini akan membantu mengetahui apakah penataan lampu sudah sesuai dengan yang diinginkan atau masih perlu disesuaikan lagi. 10. Gunakan Kabel yang Aman Gunakan kabel yang aman agar tidak terjadi kesalahan pada saat acara berlangsung. Pastikan kabel terpasang dengan benar dan aman agar tidak terjadi kecelakaan. 11. Gunakan Filter Lampu Gunakan filter lampu agar warna lampu bisa disesuaikan dengan tema acara. Filter lampu juga dapat digunakan untuk mengatur kecerahan lampu. 12. Pertimbangkan Keamanan Pertimbangkan keamanan dalam penataan lampu di atas panggung. Pastikan lampu terpasang dengan benar dan aman agar tidak terjadi kecelakaan pada saat acara berlangsung. 13. Atur Posisi Lampu Atur posisi lampu agar pencahayaan terlihat merata di seluruh panggung. Jangan hanya menempatkan lampu di satu sisi panggung saja, tetapi sebaiknya diletakkan di beberapa sisi panggung agar seluruh area panggung terlihat. 14. Gunakan Reflektor Gunakan reflektor agar pencahayaan terlihat lebih merata di seluruh panggung. Reflektor dapat digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke sisi yang masih kurang terang. 15. Gunakan Kain Gunakan kain untuk mengatur kecerahan lampu. Kain dapat digunakan untuk menutupi lampu agar terlihat lebih redup atau untuk memantulkan cahaya agar lebih terang. 16. Gunakan Lampu LED Gunakan lampu LED untuk penataan lampu di atas panggung. Lampu LED dapat memberikan efek warna yang indah pada panggung dan sangat cocok untuk acara yang membutuhkan pencahayaan yang berbeda-beda. 17. Pertimbangkan Jarak Lampu Pertimbangkan jarak lampu agar pencahayaan terlihat merata di seluruh panggung. Jangan terlalu dekat atau terlalu jauh, tetapi pilih jarak yang pas agar pencahayaan terlihat merata di seluruh panggung. 18. Gunakan Lampu Sorot Gunakan lampu sorot untuk menyoroti bintang di atas panggung. Lampu sorot dapat memberikan efek yang indah pada bintang yang sedang tampil di atas panggung. 19. Atur Kecerahan Lampu Atur kecerahan lampu agar pencahayaan terlihat merata di seluruh panggung. Jangan terlalu terang atau terlalu redup, tetapi pilih kecerahan yang pas agar pencahayaan terlihat merata di seluruh panggung. 20. Gunakan Lampu Ambient Gunakan lampu ambient untuk memberikan pencahayaan yang merata di seluruh panggung. Lampu ambient sangat cocok untuk acara yang membutuhkan pencahayaan yang merata. 21. Pertimbangkan Daya Listrik Pertimbangkan daya listrik agar tidak terjadi korsleting pada saat acara berlangsung. Pastikan lampu yang digunakan tidak melebihi daya listrik yang tersedia. 22. Gunakan Lampu Berwarna Gunakan lampu berwarna untuk memberikan efek warna yang indah pada panggung. Lampu berwarna sangat cocok untuk acara yang membutuhkan pencahayaan yang berbeda-beda. 23. Gunakan Lampu Tanam Gunakan lampu tanam untuk memberikan pencahayaan yang indah pada panggung. Lampu tanam sangat cocok untuk acara yang membutuhkan pencahayaan yang merata dan tidak terlalu terang. 24. Pertimbangkan Kebutuhan Lampu Pertimbangkan kebutuhan lampu agar tidak terjadi kekurangan lampu pada saat acara berlangsung. Pastikan lampu yang digunakan sudah cukup untuk memberikan pencahayaan yang diinginkan. 25. Gunakan Lampu Warna Putih Gunakan lampu warna putih untuk memberikan pencahayaan yang netral pada panggung. Lampu warna putih sangat cocok untuk acara yang membutuhkan pencahayaan yang tidak terlalu berwarna-warni. 26. Gunakan Lampu Hemat Energi Gunakan lampu hemat energi agar tidak terlalu banyak menguras daya listrik. Lampu hemat energi sangat cocok untuk acara yang membutuhkan pencahayaan yang merata dan tidak terlalu terang. 27. Gunakan Lampu Laser Gunakan lampu laser untuk memberikan efek yang berbeda pada panggung. Lampu laser sangat cocok untuk acara yang membutuhkan pencahayaan yang unik dan tidak biasa. 28. Atur Cahaya Sesuai dengan Musik Atur cahaya sesuai dengan musik agar tercipta suasana yang pas di atas panggung. Cahaya yang disesuaikan dengan musik akan memberikan efek yang indah pada acara yang sedang berlangsung. 29. Gunakan Lampu RGB 2021-06-30
Beberapateknis yang berkenaan dengan bagaimana menata sarana dan prasarana pendidikan: 1. Penataan Ruang dan Bangunan Olaraga Dalam mengatur ruang yang dibangun bagi suatu lembaga pendidikan atau olaraga, hendaknya dipertimbangkan hubungan antara satu ruang dengan ruang yang lainnya. Pelajaran 12 Berekspresi Melalui Karya Teater Kreatif 187 3. Pemain Pemain merupakan tulang punggung pementasan. Merekalah yang tampil langsung saat pementasan dan berhadapan dengan penonoton. Pemain memerankan tokoh-tokoh tertentu yang terdapat dalam naskah. Dengan demikian, para pemainlah yang menghadirkan tokoh di atas pentas. Pemain harus menguasai dasar-dasar bermain peran dan berbagai teknik bermain peran. Pemain harus menjiwai tokoh-tokoh yang mereka perankan. Selain itu, pemain juga harus menjiwai keseluruhan naskah drama. 4. Tim Artistik Dalam pementasan drama, tim artistik adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengurus panggung atau pentas, dekorasi, tata lampu, tata suara, kostum, dan tata rias. a. Panggung atau Pentas Panggung atau pentas adalah tempat pementasan berlangsung. Di sinilah naskah drama dihadirkan oleh para pemain. Untuk mementaskan naskah drama, Gambar Panggung tempat pertunjukan ditampilkan Sumber , Gambar ada beberapa jenis tempat pementasan, yaitu pentas konvensional proscenium, pentas arena, dan pentas terbuka. Masalah panggung tidak hanya berkaitan dengan bentuk saja, tetapi juga mencakup peralatan yang harus ada di panggung. Masalah panggung juga meliputi bagaimana pemain bergerak di atas panggung. b. Dekorasi Dekorasi adalah pemandangan latar belakang tempat pementasan. Dekorasi meliputi perabot, lukisan, dan segala unsur yang dapat memberikan makna pada pementasan. Pengertian dekorasi juga bisa diperluas. Jika pementasan dilakukan di pentas yang kosong, dinding gedung itulah dekorasinya. Apabila dimainkan di luar gedung, pohon, semak, bukit, dan cakrawala pada latar belakang dapat disebut dekorasi. Tujuan dekorasi adalah melingkungi daerah permainan dengan pemandangan yang sesuai dengan naskah drama. c. Tata Lampu Dalam pementasan lampu tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga memiliki fungsi-fungsi lain. Fungsi tata lampu dalam pementasan adalah sebagai berikut. Gambar Dekorasi merupakan hal pendukung pementasan Sumber umber Gambar Di unduh dari Seni Teater untuk SMPMTs Kelas IX 188 1 Menerangi pentas dan aktor agar jelas terlihat. 2 Memberi efek alamiah dari waktu, musim, cuaca, dan suasana. 3 Membantu melukis dekorasi dalam menambah nilai warna sehingga didapatkan efek sinar dan bayangan. 4 Membantu permainan dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan. 5 Mengekspresikan mood dan atmosfer naskah guna mengungkapkan gaya dan tema naskah. 6 Memberikan variasi sehingga adegan tidak statis. d. Tata Suara Dalam pementasan, masalah suara meliputi beberapa hal, yaitu akustik ruangan, mikrofon, dialog, efek bunyi, dan musik. Masalah akustik ruangan berhubungan erat dengan pemilihan gedung. Masalah mikrofon berkaitan dengan masalah properti. Masalah dialog berkaitan erat dengan para pemain. Masalah efek bunyi dan musik secara khusus merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab seksi tata suara. e. Kostum .
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/357
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/164
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/409
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/441
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/379
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/190
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/361
  • 9pfm2mpg4s.pages.dev/408
  • bagaimana cara penataan lampu di atas pentas